tag:blogger.com,1999:blog-9155219786521459457.post4773739349658583164..comments2024-02-15T13:13:39.212+07:00Comments on catatan arie saptaji: Kemiskinan, Hukum, dan Anugerah dalam Les Misérablesariesaptajihttp://www.blogger.com/profile/18058918398206807734noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-9155219786521459457.post-56712559250295027022013-02-06T08:46:41.056+07:002013-02-06T08:46:41.056+07:00Setelah mendengar kisah ini pertama kali dari buku...Setelah mendengar kisah ini pertama kali dari buku Yancey, pada 1999. Dan menonton filmnya tiga tahun kemudian yang dibintangi Liam Neeson, Geoffrey Rush, Uma Thurman dan baru dua minggu lalu mendengar cara mengucapkan judulnya versi Inggris: "leɪ ˌmɪzəˈrɑːb".Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/13837117989618617801noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9155219786521459457.post-26118613815775734012013-02-05T21:38:11.030+07:002013-02-05T21:38:11.030+07:00Mas Arie, cuma ada satu adegan yang benar2 senanti...Mas Arie, cuma ada satu adegan yang benar2 senantiasa saya ingat dalam Les Miserables ini, sejak saya kecil (pertama kali saya baca di majalah Bobo).<br /><br />Yaitu kisah perjumpaan dengan Bishop Myriel. Masih teringat kisah pendek dari majalah Bobo itu, ketika sang Bishop berkata "Mengapa kamu teledor, bukankah sudah kukatakan bahwa tempat lilin perak ini juga mesti kau bawa?"<br /><br />Sayang cuma kisah fantasi. Di dunia nyata, pernahkah Mas bersua dengan pendeta seperti itu?<br />crossing the riverhttps://www.blogger.com/profile/16147308775125601073noreply@blogger.com