Nasib Pejalan Kaki di Kota Ini
Sabtu pagi, saat meluncur naik motor ke kolam renang, di depan saya ada dua bapak bersepeda dengan santai sambil bercakap-cakap. Di punggung kaos salah satu bapak tertulis, “Let’s share the road.” Imbauan yang sederhana, lembut, tetapi menohok. Sebelumnya saya menikung di sebuah pertigaan. Nah, pertigaan itu bisa menjadi contoh bagus bagaimana warga kota ini berbagi jalan. Menjelang tikungan, ada lampu lalu lintas dan penjelasan bahwa pengendara yang hendak berbelok ke kiri diharuskan menunggu lampu menyala hijau. Pada jam sibuk—pagi saat orang berangkat ke sekolah atau ke kantor, misalnya—pertigaan itu padat. Kendaraan yang melaju di jalan aspal umumnya mematuhi aturan tadi. Namun, tidak sedikit pengendara motor yang menderu di trotoar dan langsung berbelok ke kiri. Mereka melakukan dua pelanggaran sekaligus: merampas jalur bagi pejalan kaki dan menerabas lampu lalu lintas. Trotoar itu memang cenderung sepi dari pejalan kaki. Pertanyaannya: Trotoar itu sepi, maka peng...