Posts

Showing posts from March, 2021

52 Film untuk Merayakan Pekan Suci

Image
Bagaimana kita hidup di dalam hadirat Allah yang hidup? Dalam ketakjuban dan kekaguman akan jejak-jejak Allah di sekeliling kita. Anugerah berlimpah di dalam film, buku, novel, dan musik kontemporer. Jika Allah tidak berada di dalam angin puting beliung, Dia mungkin ada di dalam film Woody Allen atau konser Bruce Springsteen. Kebanyakan orang memahami dengan lebih baik kiasan dan simbol daripada doktrin dan dogma. Citra yang kuat menyentuh hati dan menggugah imajinasi... Penyair dan juru cerita senantiasa lebih penting dan lebih berpengaruh daripada teolog dan pendeta. —Brennan Manning Film rohani (makhluk apa pula sebenarnya ini?) yang buruk itu seperti iklan panjang tentang agama Kristen. Menenteramkan dan menerbitkan rasa nyaman bagi penganut yang yakin bahwa iman itu perkara yang sudah final dan pantang diusik atau dipertanyakan; menggelisahkan bagi mereka yang mendapati bahwa kehidupan beriman itu tak sehitam-putih cerita dengan plot yang gampangan; membosankan dan bikin kening be

Temanggung, Yogyakarta: This Novel Exposes the Dilapidated Leadership System in the Charismatic Church

Image
  Mikael Rinto interviewed Arie Saptaji about his creative process in writing Temanggung, Yogyakarta , the third novel in Temanggung Trilogy. What are the main challenges in writing Temanggung, Yogyakarta ? This novel is set in the life and ministry of a charismatic church. Now, the charismatic church, especially at the beginning of its appearance in Indonesia, is considered strange, and even heretical, by the mainstream church. Even Christians find it strange, what about people who are not Christians? So, the challenge is how to make this novel understandable and digestible by a wide audience of readers. I devote quite a few pages to describing leadership practices and systems in charismatic churches. For my fellow readers who have been involved in charismatic churches (especially those who used to be at the same church with me), I imagine this part can make them experience déjà vu, smile, smirk a little while enjoying our nostalgic moments. For my fellow readers who have

Temanggung, Yogyakarta: Novel Ini Membongkar Sistem Kepemimpinan yang Bobrok di Gereja Kharismatik

Image
Diwawancarai oleh Mikael Rinto, Arie Saptaji membeberkan proses kreatif penulisan Temanggung, Yogyakarta , novel ketiga dalam Trilogi Temanggung. Apa tantangan utama penulisan Temanggung, Yogyakarta ? Novel ini berlatar kehidupan dan pelayanan di sebuah gereja kharismatik. Nah, gereja kharismatik, terutama pada awal kemunculan di Indonesia, dianggap aneh, dan bahkan sesat, oleh gereja mainstream. Orang Kristen saja menganggapnya aneh, bagaimana dengan orang yang bukan Kristen? Jadi, tantangannya adalah bagaimana membuat novel ini dapat dipahami dan dicerna oleh kalangan pembaca yang luas. Saya menggunakan cukup banyak halaman untuk memaparkan praktik dan sistem kepemimpinan di gereja kharismatik. Bagi teman-teman pembaca yang pernah terlibat dalam gereja kharismatik, saya membayangkan bagian ini dapat membuat mereka mengalami deja vu , senyum-senyum, nyengir, bernostalgia. Bagi teman-teman pembaca yang belum pernah terlibat dalam gereja kharismatik, dan bagi tema