Posts

Showing posts from December, 2011

Akhir Tahun

Image
aku ingin menangkap capung lalu mengapung di udara desember yang canggung aku ingin menanyakan alamat tahun yang akan datang tetapi, sudahlah rupanya kamu masih kebingungan mencatat oleh-oleh kenangan dari tahun-tahun yang sudah tumbang jogja, 2009

terima kasih telah mengajariku untuk tertawa

Image
untuk gus dur harga tawa semakin mahal saja di negeri kita. tadi pagi di pasar kranggan sekilo sudah 7.200 dari dua bulan lalu 5.400. kenapa negeri ini begitu muram? tak bisa membagi-bagi tawa pada fakir miskin dan rakyat jelata. malah jadi komoditas yang cepat melambung harganya. malangnya, para pelawak malah tak kunjung kaya : karena badut-badut menyerbu istana. engkau pun masih mencoba lemparkan tawa secara cuma-cuma. repotnya, larut sudah negeri kita dalam pusaran drama yang serbabanal. kenapa terlalu mahal untuk tertawa di negeri kita? kukira kau pun pergi sambil menyeka air mata. atau, malah mendendangkan: sorak-sorak bergembira? jogja, 2009

Kasih Penguin Kaisar

Image
Baca: 1 Yohanes 3:11-18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. (1 Yohanes 3:18) Penguin kaisar bertelur satu butir setiap musim kawin. Si jantan bertugas mengerami telur itu dengan menjepitnya di antara kaki dan lipatan lemak di sekitar perutnya selama kira-kira 64 hari. Ia berada dalam kumpulan besar penguin jantan yang berdempetan saling menghangatkan di tengah musim dingin Antartika. Sementara itu, si betina kembali ke laut untuk mencari makan. Ia akan kembali ke sarang menjelang anaknya menetas. Apabila ia terlambat, si jantan dapat memberi makan anaknya dengan cadangan yang diambil dari saluran pencernaannya sampai selama sepuluh hari. Itu akan membuatnya kehilangan setengah bobot tubuhnya. Begitu si betina muncul, giliran si jantan pergi ke laut. Selanjutnya mereka bergantian mencari makan untuk membesarkan si kecil. Kehidupan unggas kutub tersebut menggambarkan bahwa kasih itu bukan

Menurutmu, Siapakah Aku?

Image
Dr. James Allah Francis merangkum kehidupan Yesus sebagai "satu kehidupan sunyi." Dia dilahirkan di desa yang tidak dikenal, anak perempuan udik. Dia menjadi besar di desa lain, tempat Dia bekerja di bengkel tukang kayu sampai Dia berusia 30 tahun. Kemudian selama tiga tahun Dia menjadi penginjil keliling. Dia tidak pernah menulis buku. Dia tidak pernah memegang jabatan. Dia tidak pernah berkeluarga atau mendirikan rumah tangga. Dia tidak pernah pergi ke perguruan tinggi. Dia tidak pernah mengunjungi kota besar. Dia tidak pernah melakukan perjalanan melebihi dua ratus mil dari tempat Dia dilahirkan. Dia tidak melakukan semua hal itu, hal-hal yang biasanya dikaitkan dengan kebesaran atau keagungan. Dia tidak dilengkapi dengan surat-surat kepercayaan atau piagam penghargaan, kecuali diri-Nya sendiri. Dia baru berumur tiga puluh tiga tahun waktu arus pendapat umum berbalik menerpa-Nya. Teman-teman-Nya kabur meninggalkan-Nya. Salah satu dari mereka menyangkal-Nya. Dia

Langsung Berangkat

Baca: Matius 2:1-12 Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia (Matius 2:2) Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem, di tanah Yudea, pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem (Matius 2:1). Mereka berasal dari tanah yang jauh. “Timur” diperkirakan berada di Babel atau sekarang dikenal sebagai Irak. Ratusan kilometer jaraknya dari Yerusalem, melewati medan gurun pasir yang berat, ditempuh dengan berjalan kaki atau menunggang unta. Mereka disebut kaum Majus, para sarjana dan orang bijak pada masanya, penelaah ilmu perbintangan, yang biasanya bekerja di istana sebagai penasihat raja. Dan, orang-orang bijak itu mengambil keputusan bijaksana. Injil Matius menyiratkan bahwa mereka tidak menunda-nunda keberangkatan mereka. Mereka tidak menunggu raja itu menjadi dewasa dan tampil sebagai sosok termasyhur, baru mendatanginya. Tidak, mereka langsung bersiap-siap mela

Dia Menjelma Menjadi Cerita

Image
Seorang temanku meminjam film untuk ditonton bareng teman-temannya pada malam Natal. Aku menyodorkan Millions , salah satu film bersuasana Natal kesayanganganku, tentang bagaimana dua kakak-beradik menggunakan sekantong uang yang jatuh ke pangkuan mereka. Aku berharap mereka menikmati ceritanya, dan merayakan Natal dengan menyenangkan. Karena itu, aku betul-betul tidak siap ketika ia bertanya, "Apa pesan moral dari film ini?" Hah? Tidak salah dengar aku? Dengan tergelak, aku mengelak menjawab pertanyaan itu. "Kau nonton film untuk mendapatkan pesan moralnya? Kenapa tidak dengar khotbah saja? Banyak tuh pesan moralnya." Mungkin terdengar kasar ya—tetapi, bagaimana lagi? Aku diingatkan pada dongeng-dongeng di buku atau majalah anak, yang belum puas kalau belum menutup diri dengan tulisan berhuruf tebal atau miring: "Pesan moralnya adalah: Bla bla bla. Bla bla bla." Aku teringat pada ibu Ofelia, dalam The Pan's Labyrinth , yang mencela pu

Undangan Kain Lampin

Image
Bacaan Alkitab: Lukas 2:8-20 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan. (Lukas 2:12) Seorang sutradara film pendek dari Jakarta memperoleh penghargaan dari sebuah festival film di Eropa. Panitia mengundangnya, namun hanya akan menanggung akomodasinya selama ia di sana. Ia harus membiayai sendiri perjalanannya. Karena tidak berhasil mendapatkan dukungan sponsor, terpaksa ia batal pergi. Penghargaan diserahkan tanpa kehadirannya. Ya, ada undangan yang malah membuat kita termangu karena tidak mampu memenuhinya. Sangat berbeda dengan undangan Yesus Kristus. Bayangkan seandainya malaikat berkata: “Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan kain lenan halus dan terbaring di kamar anak raja di istana.” Tentulah para gembala akan menggelengkan kepala. “Ini bukan undangan untuk kita. Bagaimana kita bisa ke sana? Baru mau masuk ke gerbang istana saja pasti sudah diusir. Meman

Kedatangan-Nya

Image
Allah Mahakuasa, melayang Dengan jubah megah kemuliaan Membias menjadi cahaya; dan suatu hari Ia turun, menanggalkan segalanya sepanjang jalan -- George Herbert Apakah yang terlintas dalam benak Anda bila mendengar kata " Natal "? Pohon terang dengan lampu pijar kelap-kelip? Kesibukan memilih, membagikan, dan kemudian juga menerima kartu dan kado-kado? Gereja yang mendadak dibanjiri umat -- setelah pada hari-hari Minggu biasa cenderung sunyi tenang? Pesta -- dari syukuran sederhana hingga gala dinner di hotel bintang lima ? Atau, alunan lagu-lagu yang serasa begitu pas dengan derai hujan bulan Desember? Natal, tak terelakkan, telah menjadi suatu komoditas tahunan. Natal lalu lebih identik dengan kegemerlapan. Lebih jauh, kita jadi kehilangan jejak, kita jadi canggung untuk merangkum inti pesan dari peristiwa ini. Kalau kita memperhatikan dengan saksama fakta Natal yang dipaparkan dalam Injil, kita akan menemukan situasi dan kondisi yang sama sekali berbeda.

11 Kutipan Inspiratif Seputar Natal

Image
Kisah Maria... menunjukkan kepada kita bahwa kalau Kitab Suci tidak kadang-kadang seperti suatu pedang yang menembus jiwa kita, berarti kita belum memperhatikannya secara cermat. ~ Kathleen Norris Kado terindah yang bisa diletakkan di seputar pohon Natal adalah kehadiran sebuah keluarga yang bahagia, yang berangkulan dan mengasihi satu sama lain. ~ Burton Hillis Hari Natal adalah hari yang penuh dengan kasih dan sukacita. Kiranya Allah menjadikan Anda berlimpah-limpah dalam kedua hal tersebut. ~ Phillips Brooks Natal adalah sebuah jembatan. Kita memerlukan jembatan saat sungai waktu mengalir dengan deras. Natal hari ini semestinya menciptakan masa-masa bahagia pada hari esok dan menghidupkan kembali masa-masa bahagia dari masa lalu. ~ Gladys Tabor Natal akan menjadi sepenuh-penuhnya Natal kalau kita merayakannya dengan memancarkan cahaya kasih kepada orang-orang yang paling memerlukannya. ~ Ruth Carter Stapleton Natal bukanlah sekadar suatu hari, sua

11 Fakta Unik Seputar Perayaan Natal

Image
1.       Lagu Natal Malam Kudus pertama kali dinyanyikan dengan iringan gitar dalam sebuah kebaktian gereja di Austria. Gitar digunakan karena organ gereja setempat sudah sangat berkarat sehingga tidak dapat dimainkan. 2.       Lampu listrik sebagai hiasan pohon Natal pertama kali digunakan pada 1895. Ide ini dicetuskan oleh seorang Amerika, Ralph E. Morris. Lampu baru ini terbukti lebih aman daripada lilin yang biasa dipakai sebelumnya. 3.       Di Amerika Utara, anak-anak biasa memasang kaus kaki pada saat Natal. Adapun anak-anak Belanda menggunakanya sepatu; biasanya sepatu kayu yang disebut sabot . 4.       Di Armenia, makanan khas pada Malam Natal terdiri atas ikan goreng, selada dan bayam. Hidangan ini dinikmati setelah kebaktian Malam Natal untuk mengenang makan malam yang dilakukan Maria pada malam menjelang kelahiran Kristus. 5.       Saat mengunjungi Finlandia, Sinterklas meninggalkan kereta luncurnya dan menunggangi seekor kambing bernama Ukko. Menurut cerita rak

Dia Memberikan Diri-Nya Sendiri

Image
Ketika Ratu Elizabeth II mengunjungi AS, ia membawa empat ribu pon barang, termasuk dua pakaian untuk tiap acara, pakaian berkabung siapa tahu ada yang meninggal, 23 liter plasma, dan tempat duduk toilet putih dari kulit anak kambing. Ia juga membawa penata rambut sendiri, dua pelayan pria, dan sejumlah pegawai lain. Kunjungan singkat seorang ratu ke negara asing bisa dengan mudah menghabiskan dua puluh juta dolar. Sang Pencipta Alam Semesta tidak memasuki panggung kehidupan bumi ini dengan cara seperti itu. Dia tidak datang dengan membelah langit diiringi pasukan malaikat surgawi dan disongsong karnaval semarak benda-benda angkasa. Tidak, Dia hadir sebagai bayi merah yang bergantung sepenuhnya pada perawatan suami-isteri muda yang masih canggung, dan golongan yang pertama menyambut-Nya hanyalah para gembala. Dan, jangan lupa, Dia tidak lahir di istana, melainkan di sebuah kandang. Kandang di Timur Tengah pada masa itu biasanya ditempatkan jauh dari lokasi pemukimam penduduk

10 Kutipan Inspiratif Seputar Natal

Image
Inkarnasi adalah tempat... pengharapan bertarung dengan ketakutan. ~ Kathleen Norris Anak Allah menjadi manusia untuk memampukan umat manusia menjadi anak-anak Allah. ~ C.S. Lewis Kelahiran dari seorang perawan tidak pernah menjadi batu sandungan besar dalam pergumulan saya menganut Kekristenan; hal itu tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kesediaan Penguasa segala ciptaan untuk merunduk sedemikian rendah dan menjadi salah satu dari kita. ~ Madeleine L'Engle Seluruh konsep tentang Allah yang mengambil rupa seorang manusia sungguh tidak masuk akal bagi saya. Penyebabnya, saya menyadarinya pada suatu hari yang indah, karena hal itu begitu sederhana. Bagi kita, orang-orang yang memiliki tubuh, perkara-perkara yang penting seperti kasih harus diwujudkan. Allah harus diwujudkan karena kalau tidak, dalam trilyunan tahun pun kita tidak akan memahami apa itu kasih. ~ Jane Vonnegut Yarmolinsky Allah tidak mengutus Kristus kepada kita; Allah datang kepada k

7 Humor Natal yang Bikin Terpingkal-pingkal

Image
Mobil Natal Seorang kakek memesan mobil mainan sebagai hadiah Natal bagi cucu kesayangannya. Mainan itu ternyata dikirim masih dalam keadaan terpisah, terdiri dari tidak kurang dari 210 keping. Menurut buku petunjuk, mainan itu dapat disusun dengan mudah dalam waktu sekitar satu jam. Nyatanya, si kakek memerlukan tidak kurang dari dua hari untuk menyelesaikannya. Akhirnya, setelah mobil mainan itu tersusun dengan baik, ia menulis cek, merobeknya menjadi 210 potongan kecil, dan mengirimkannya ke toko mainan tadi. Kapak dan Pohon Natal Seorang anak laki-laki kembali meminta ayahnya untuk membelikan pohon Natal. Setiap tahun anak itu selalu meminta, namun ayahnya selalu menjawab, “Papa tidak mau mengeluarkan uang untuk membeli pohon Natal.” Kali ini anak itu terus merengek. Karena tidak tahan mendengar rengekan anaknya, ia pun pergi ke luar dengan membawa sebilah kapak besar. Tiga puluh menit kemudian ia kembali dengan membawa sebuah pohon Natal yang sangat be

Kapankah Yesus Lahir?

Image
Adoration of the Shepherds, James Tissot Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Lukas 2:6-8 Sejarah tidak mencatat tanggal persis kelahiran Yesus. Tanggal 25 Desember dipilih sebagai hari lahir “resmi” Yesus karena berbarengan dengan perayaan Hanukah (tanggal 25 Kislew), yang merupakan perayaan terang, dan juga bersamaan dengan berbagai perayaan terang yang diadakan untuk menangkis kegelapan musim dingin di belahan bumi bagian utara. Fakta akan adanya kawanan domba di perbukitan Betlehem (ay. 8) menandakan bahwa Yesus sebenarnya lahir kira-kira pada hari Paskah. Domba-domba itu biasanya disediakan sebagai domba kurban untuk perayaan Paskah di Yerusalem.

Catatan Akhir Musim

Image
engkau mengejutkanku: waktu mendesak daun-daun gugur penanggalan coklat kitalah orang pertama bercinta di bulan: pasang naik pekik camar berbantahan di daging darah kubawa kabar dari gunung: selendang lurik telah tergadai bersama sunyi pasar kita catat saja. yang kausingkapkan, yang kusembunyikan. yang kauselubungi, yang kuungkapkan. jawaban dan rahasia. renungan dan tanya. mencoba memaknai kartu pos elektronik: “Ini pemandangan dari jendela kamarku. Provo , Utah .” wajahmu tiada seperti ambang hutan tak lagi dihampiri engkau merajuk: titik-titik hujan mengebulkan debu sisa kemarau anjing-anjing bertikaian di sumsum tulang kekosongan perlu dinamai kegelapan perlu dikerangkai bola-bola cahaya berpijar dari desaku ke kotamu dari tebing-tebing pantai ke lekuk-lekuk lembah aku tak bisa melanjutkan. giliranmulah bercerita. aku akan mendengar. bertuturlah. ataukah kita terjebak dalam labirin tanpa titima

Tak Mungkin Dicuri

Image
Bacaan Alkitab: Matius 6:19-24 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga; di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. (Matius 6:20) Grinch adalah makhluk nakal dalam cerita anak-anak How the Grinch Stole Christmas karangan penulis Amerika, Dr. Seuss. Grinch begitu jahat, sehingga ia tidak mau orang-orang lain merayakan Natal. Pada malam Natal, ia mencuri semua hadiah, hiasan dan makanan yang sudah disiapkan untuk hari raya itu. Namun, pada pagi hari Natal ia mendengar setiap orang menyanyi dan bergembira, seakan tak peduli dengan kerugian yang mereka alami. Ia pun menyadari bahwa semangat Natal itu ada di dalam diri setiap orang, dan ia tidak mungkin mencurinya. Grinch pun menjadi makhluk yang lebih bahagia dan bijaksana. Dalam perayaan Natal, tidak jarang kita terjebak dalam gebyar kemeriahan yang lahiriah dan materialistis. Kita merasa kurang afdol kalau merayakan Natal tanpa busana anyar atau hidangan istimewa. Alih-ali

Berebut Kepemimpinan

Bacaan: Matius 20:20-28 Nats: ... sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Matius 20:28) Perilaku anak-anak kerap membuat kita geli dan gemas. Kita memaklumi tingkah mereka sebab mereka memang tengah dalam tahap pertumbuhan dan pencarian jati diri. Akan tetapi, apabila perilaku itu terus terbawa sampai orang itu dewasa, itu bisa membuat muak. Kita menyebutnya kekanak-kanakan. Sikap kekanak-kanakan itulah yang diperlihatkan oleh para murid ketika mempertengkarkan siapa yang lebih besar, siapa yang paling pantas memimpin, di antara mereka. Mereka ingin berada di posisi kepemimpinan, suatu posisi yang menuntut kedewasaan, tetapi mereka memandang kepemimpinan sebagai dunia yang berpusat pada aku, diriku, dan milikku. Kepemimpinan disambut sebagai wahana untuk memuaskan kepentingan dan ambisi pribadi. Tuhan Yesus mengoreksi pandangan tersebut. Dia mengajukan cara pandang