Tidak Tersambung Secara Mulus
A COPY OF MY MIND (Joko Anwar, Indonesia, 2015) Aku hanya berusaha mengungkapkan perasaanku secara jujur: maka, nonton "A Copy of My Mind" itu seperti coitus interruptus. Sebelumnya, kusampaikan pujian dulu. Bagian awal film ini melenakan. Sari dan Alex, dua tokoh utama, diperkenalkan dengan apik, dengan latar Jakarta yang tidak kinclong dan gemerlap, tetapi gaduh dan pengap: salon sederhana, mal kelas bawah, lapak DVD bajakan, kos-kosan berjubel. Ping-pong dialog dan interaksi antarokoh terasa amat wajar, dan di sana-sini bikin penonton terkikik karena terasa akrab di telinga. Dan, ada adegan percintaan paling menggebu yang pernah kutonton dalam film Indonesia. Aku suka sekali saat Sari dan Alex menari dalam cahaya lampu kerlap-kelip berlatar dinding kamar yang penuh tempelan keping DVD. Kedua tokoh sukses bikin jatuh cinta, bikin penasaran, ingin tahu riwayat apa yang bakal membelit mereka lebih lanjut. Tata warnanya tidak bening benar, tapi terkesan seperti film d...