Warung Jorok Mbah Karjo
Waktu kecil di kampung di Temanggung, Jawa Tengah, ada seorang nenek sebatang kara membuka warung nasi. Sebut saja namanya Mbah Karjo. Warung Mbah Karjo menjadi satu dengan rumahnya yang berdinding gedhek. Dari jendela warung, pembeli bisa melongkok keadaan rumah. Di sebelah kiri, dapur; di sebelah kanan, tertutup tirai kain, kamar tidur simbah. Warungnya buka pagi dan petang. Dapurnya remang-remang. Dinding, langit-langit, tungku tanah liat, pantat periuk dan kuali, serbahitam oleh jelaga. Mbah Karjo berjualan nasi, sayur lodeh, gudangan, dan aneka lauk gorengan: tahu susur, tempe dan tahu bacem, perkedel, peyek. Rasanya lumayan enak untuk standar makanan ndeso. Saya suka tahu susur dan perkedelnya. Tahu susur Mbah Karjo menjadi standar keenakan tahu susur di lidah saya. Kalau ada pembeli nasi gudangan, Mbah Karjo akan mengambil nasi putih hangat dari bakul dengan ciduk dari potongan batok kelapa. Lalu, ia akan mengambil dan menata sayur, mencampurkan bumbu guda...