A Beast Touched by Belle

A beast touched by Belle. Itu penjelasan yang saya gunakan dalam profil pribadi saya. Saya juga menggunakannya sebagai tajuk kolom saya di Gloria Cyber Ministry, yang mulai ditayangkan Selasa, 11 Agustus lalu.

Apa sih artinya? Saya akan mengutip uraian dalam artikel pertama saya di kolom itu:
Frasa ini terilhami film favorit saya, Beauty and the Beast. Kisahnya tentang seorang pangeran berwatak jahat yang dikutuk menjadi makhluk buruk rupa, a beast. Ia akan terbebas dari kutukan itu bila mendapatkan cinta sejati. Cinta sejati itu akhirnya ia dapatkan ketika ia menyambut seorang gadis rupawan, Belle, masuk ke dalam hidupnya. Film itu menjadi cermin kondisi saya: bahwa saya ini, seorang pendosa, sejatinya menyerupai si buruk rupa yang terkutuk itu. Adapun Belle tidak lain ialah anugerah Tuhan yang menyusup ke dalam hidup saya, mengampuni, mengubahkan, dan memulihkan saya dari hari ke hari.

Belle itu sendiri bisa hadir dalam berbagai wujud di tengah manis-getirnya keseharian. Ia bisa menyapa melalui senyum lembut istri tercinta, tawa riang anak-anak, rangkulan sahabat. Ia bisa diulurkan melalui khotbah yang menggugah. Sesekali ia menyusup lewat film yang berkilau, lagu yang meluluhkan hati, atau novel yang mencekam. Tidak jarang pula ia merengkuh kita dalam kegagalan dan penderitaan.

Sebagai penulis, saya ingin mencatat, sedapat mungkin, berbagai jejak perjumpaan dengan anugerah Tuhan tersebut, khususnya selepas saya berusia 40 tahun. Dan, melalui kolom dan blog pribadi ini, saya ingin berbagi dengan pembaca sekalian. Semogalah Anda kerasan menyimak catatan ”a beast touched by Belle” ini.

Comments

Popular posts from this blog

7 Humor Natal yang Bikin Terpingkal-pingkal

Edisi Koleksi Terbatas 50 Tahun Majalah Bobo Cerpen & Dongeng: Benarkah “Terbaik Sepanjang Masa”?

Setengah Hari di Rumah Atsiri