Mengejar Kembang Api

Layar proyektor menampilkan gambar kembang api warna-warni buyar memecah. Seorang anak kecil berlari mendekat, berusaha menyentuh layar, ingin meraih percikan-percikannya. Mulutnya tertawa. Ibunya berlari mengejar dan menahannya. “Jangan disentuh. Nanti rusak layarnya. Itu hanya gambar.”

Aku senyum terkulum melihatnya. Ah, betapa kita orang dewasa sudah kehilangan banyak rasa takjub. Kita berlagak sudah tahu. Ah, itu kan hanya piksel-piksel yang dialirkan dari komputer melalui kabel ke proyektor, lantas dipancarkan ke layar. Itu hanya gambar. Apa hebatnya?

Anak kecil itu bisa jadi tahu itu hanya gambar. Tetapi ia tidak peduli. Gambar itu memikatnya. Dan hidup. Dan layak untuk dikejar dan diraih.

Ketika kita kehilangan rasa takjub, ketika banyak hal jadi terasa biasa-biasa saja, tak ayal kita akan kehilangan gairah untuk mengejar dan meraih keindahan.

Comments

Popular posts from this blog

7 Humor Natal yang Bikin Terpingkal-pingkal

Edisi Koleksi Terbatas 50 Tahun Majalah Bobo Cerpen & Dongeng: Benarkah “Terbaik Sepanjang Masa”?

Setengah Hari di Rumah Atsiri