Undangan Kain Lampin
Bacaan Alkitab: Lukas
2:8-20
Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi
dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan. (Lukas 2:12)
Seorang sutradara film
pendek dari Jakarta memperoleh penghargaan dari sebuah festival film di Eropa.
Panitia mengundangnya, namun hanya akan menanggung akomodasinya selama ia di
sana. Ia harus membiayai sendiri perjalanannya. Karena tidak berhasil
mendapatkan dukungan sponsor, terpaksa ia batal pergi. Penghargaan diserahkan
tanpa kehadirannya.
Ya, ada undangan yang
malah membuat kita termangu karena tidak mampu memenuhinya. Sangat berbeda
dengan undangan Yesus Kristus. Bayangkan seandainya malaikat berkata: “Dan
inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan kain
lenan halus dan terbaring di kamar anak raja di istana.” Tentulah para gembala
akan menggelengkan kepala. “Ini bukan undangan untuk kita. Bagaimana kita bisa
ke sana? Baru mau masuk ke gerbang istana saja pasti sudah diusir. Memangnya
siapa kita ini?”
Syukurlah, malaikat
menggunakan kata sandi lampin dan palungan. Wajah para gembala itu tentu
terangkat sumringah. “Ah, Dia sama dengan kita. Kita bisa datang menjenguk-Nya.
Yuk, kita pergi ke sana.” Dan, begitulah, mereka menjadi orang-orang pertama
yang berkesempatan menyambut kedatangan Mesias.
Yesus Kristus masih
mengedarkan undangan kain lampin sampai saat ini. Dia membuka pintu
selebar-lebarnya. Tidak ada tembok penghalang. Tidak ada dress code yang membatasi. Bagaimanapun keadaan kita, di mana pun
kita berada, kita bisa datang kepada-Nya dengan keseluruhan diri kita. Apa
adanya. Tanpa embel-embel. Tanpa riasan. Dia pasti menyambut kita dengan tangan
terbuka.
Yesus
menjelma menjadi Anak Manusia
agar kita
dapat mendatangi dan mengenal-Nya.
Comments
Post a Comment