Apakah Kita Akan Menggunakan Pertolongan Suami yang Baru Untuk Memuaskan Keinginan Mantan Suami Kita?
Hukum Taurat 1.0
Sistem
Perintah
Allah (versi Perjanjian Lama) + Perbuatan =>
Taat – Berkat/Kehidupan; Tidak Taat – Kutuk/Kematian
Identitas
Orang
berdosa di hadapan Allah yang Mahakudus.
Tolok Ukur Kerohanian
Melanggar
satu saja perintah hukum Taurat berarti melanggar seluruh perintah hukum
Taurat.
Produk
Tidak
ada seorang pun yang dibenarkan karena ketaatan dalam melakukan hukum Taurat.
Hukum Taurat 2.0
Sistem
Perintah
Allah (versi Perjanjian Baru) + Roh Kudus + Perbuatan => Taat – Berkat/Kehidupan;
Tidak Taat – Kutuk/Kematiaan
Identitas
·
Orang
berdosa, tetapi sudah, sedang, dan akan diampuni.
·
Orang
benar, tetapi masih harus terus-menerus berusaha untuk menyenangkan hati Allah
dengan memenuhi panggilan-Nya.
Tolok Ukur Kerohanian
·
Komitmen
pada berbagai disiplin rohani.
·
Keberhasilan
mencapai standar kerohanian tertentu.
·
Kegagalan
mendatangkan rasa bersalah, rasa malu, dan penuduhan.
Produk
Lingkaran
setan:
1)
mencoba
– berhasil – naik tingkat – berhadapan dengan standar yang lebih tinggi –
mencoba lagi – berhasil lagi – naik tingkat lagi – berhadapan dengan standar
yang lebih tinggi lagi – terus-menerus tak berkesudahan, sampai kita mati atau
sampai kita menyerah di tengah jalan, murtad, dan kalau tidak bertobat:
kehilangan keselamatan.
2)
mencoba
– gagal – bertobat – mencoba lagi – gagal lagi – bertobat lagi – lagi-lagi
mencoba – lagi-lagi gagal – lagi-lagi bertobat – terus-menerus tak
berkesudahan, sampai kita mati atau sampai kita menyerah di tengah jalan,
murtad, dan kalau tidak bertobat: kehilangan keselamatan.
Anugerah
Sistem
Perbuatan
& Karunia Allah + Iman Kita => Kehidupan Kekal
Identitas
Orang
benar, anak Allah. Identitas kita ditentukan oleh hubungan kita dengan Allah,
bukan oleh apa yang kita perbuat bagi Allah. Kita mati terhadap hukum Taurat
dan menjadi mempelai Kristus. Kristus hidup di dalam dan melalui kita. "Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."
Tolok Ukur Kerohanian
·
Kasih
(rupa Kristus) semakin nyata dalam kehidupan kita.
·
Kesuksesan
dan kegagalan kita tidak mengubah identitas kita; keduanya merupakan bagian
yang tak terpisahan dalam proses pertumbuhan karena Allah turut bekerja di
dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi
Dia.
·
Fokusnya
bukan pada kesetiaan kita, melainkan pada kesetiaan Allah.
Produk
·
Bertumbuh
dalam iman yang semakin besar, dalam anugerah yang semakin besar, dalam
kemuliaan yang semakin besar.
·
Berbuah
(bukan berbuat) bagi kemuliaan Allah: "Sebab segala sesuatu adalah dari
Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!"
Catatan:
·
Hukum
Taurat tidak memerlukan iman; hukum Taurat menuntut perbuatan: taat atau
memberontak.
·
Perbuatan—kira-kira
seperti mesin. Mesin itu bisa sangat efektif, bisa sangat produktif, namun
produk yang dihasilkannya tidak lain adalah benda mati, sesuatu yang tidak
dapat bereproduksi. Kalau mesin itu rusak dan tidak berfungsi lagi, habis pula
produktivitasnya. Perbuatan semacam ini adalah pekerjaan daging, upaya manusia untuk mencapai suatu standar kerohanian
tertentu dengan kekuatannya sendiri. Berhadapan dengan suatu standar rohani—dalam
hal ini perintah Allah yang kudus—kita akan selalu falling short, gagal, tidak memenuhi syarat.
·
Buah—kira-kira
seperti pohon. Pohon menghasilkan kehidupan baru, buah-buah yang mengandung
biji kehidupan, sehingga dapat bereproduksi. Sekalipun pohon itu mati, buahnya
masih akan meneruskan kehidupannya turun-temurun. Buah Roh hanya muncul dari
tinggal di dalam Kristus.
·
Hukum
Taurat 2.0 adalah sistem yang paling keji. Ia mengawinkan anugerah dan hukum
Taurat. Tidak mungkin. Karena untuk hidup oleh anugerah, kita harus mati
terhadap hukum Taurat. Hidup dalam hukum Taurat 2.0 seperti menggunakan
pertolongan suami baru untuk memuaskan keinginan mantan suami. Menjijikkan.
·
Hukum
Taurat mengimpilkasikan bahwa masalah utama dosa adalah pelanggaran terhadap perintah
Allah sehingga dosa bisa diselesaikan dengan ketaatan kepada perintah Allah.
·
Anugerah
mengimplikasikan bahwa masalah utama dosa adalah kerusakan hubungan manusia
dengan Allah sehingga penyelesaiannya hanya mungkin melalui pendamaian dan pemulihan
hubungan. Dalam anugerah, Allah memperdamaikan kita dengan diri-Nya dan
menjadikan kita anak-Nya.
·
Dalam
hukum Taurat, ketaatan adalah syarat mutlak untuk mendapatkan perkenanan Allah.
·
Dalam
anugerah, ketaatan bukan syarat untuk mendapatkan perkenanan Allah, melainkan
buah dari hubungan kasih dengan Allah. Orang bisa taat tanpa mengasihi; namun
bila kita mengasihi, kita akan membuahkan kehidupan—sesuatu yang melampaui
ketaatan.
TOP!!!!
ReplyDelete