Saya menyediakan layanan penulisan (ghostwriting), penerjemahan, penyuntingan naskah, dan pelatihan menulis.
Untuk bekerja sama, silakan menghubungi ariesaptaji@gmail.com
Daftar terdahulu, 80 lagu 80-an , tersusun secepat ingat, sedangkan daftar penyanyi ini perlu menguras usaha lebih ketat (tapi tenang, tidak menguras keuangan negara kok seperti kurasi sastra; cukup menguras gudang memori pribadi saja). Tadinya, seperti daftar lagu, akan saya batasi 80 penyanyi, tetapi akhirnya saya biarkan terus bertambah mengingat niatnya rada beda: mencatat daya jelajah musikal saya, mengingat mana saja penyanyi yang mendampingi perjalanan hidup saya dari akhir SD sampai awal kuliah (1980-1989), dan sedikit banyak memperlihatkan keragaman lintas genre blantika musik kita. Batasan yang saya pilih: satu penyanyi satu lagu. Ini meringankan, sekaligus menyulitkan. Meringankan karena tidak perlu sampel banyak-banyak. Menyulitkan, bagaimana memilih hanya satu lagu dari seorang penyanyi, apalagi yang menelurkan banyak hit? Apa kriterianya? Yang terbaik, yang ikonik? Wah, saya tidak punya kapasitas untuk merekomendasikan lagu paling unggul dari...
Judul Buku: Perkumpulan Anak Luar Nikah; Penulis: Grace Suryani Tioso; Penerbit: Noura Books (Cetakan Pertama, 2023); Tebal: 396 hal. Martha, ibu rumah tangga cerdas istri dosen di Singapura, bekerja sama dengan Yuni, sepupunya, ibu rumah tangga penyelidik andal istri bakul kecap di Klaten, mengelola akun @duolion163 di Twitter. Melalui akun itu, mereka memaparkan latar belakang para politisi yang bertarung di pileg, membantu para pemilih untuk lebih cerdas dalam berdemokrasi. Akun tersebut mendapatkan sambutan hangat dari netijen, tapi orang-orang terdekat Martha malah mengkhawatirkan keselamatannya. Siapa mengira, hantaman justru datang dari arah yang tak terduga: Martha dituduh memalsukan dokumen saat mengajukan beasiswa untuk kuliah di Singapura. Dunia Martha pun jungkir-balik. Perkumpulan Anak Luar Nikah (PALN), novel pertaama Grace Tioso, penulis Indonesia yang bermukim di Singapura, lalu mengajak pembaca menelusuri teka-teki tersebut: Benarkah Martha melaku...
Termangu-mangu di jalan: Terayun-ayun antara nrima ing pandum dan ora edan ora keduman. Ketika dipangku, mati. Ketika dihina, menahan diri mesem sambil mendesis: Titenana. Mengutamakan harmoni, guyub rukun memayu hayuning bawana. Namun, ketika daya tahan jebol, menggeram menerjang mengamuk menerkam. Menggulung lawan. Ketika Petruk duduk di takhta istana tidak serta-merta ia adalah Ratu. Lakone bubar. Keraton terguncang gara-gara tak tentu arah entah kapan tancep kayonnya. Takhta untuk rakyat belum sungguh sempat dinikmati begitu lekas berbalik kembali : rakyat untuk Takhta. Swarga belum tentu nunut. Neraka sudah pasti katut. Hana caraka. Nata bata tiba sanga. Bumi gonjang-ganjing langit kelap-kelap. O, Jagad Dewa Batara!
Comments
Post a Comment