Fragmen Salib

kristus tersalib di kaki lima malioboro
darahnya ranggas. nanahnya mengeras
terjual sebagai kartu paskah dan gambar hias

di pinggiran code, setengah basah berlumpur
seorang bapak menemukannya
dan mendadak matanya mengabur

tak salah: baru kemarin siang
anaknya mengulurkan tangan berlubang

wajahnya terkaca pada petang dan mega
: kota! kota! kenapa kau demikian tergesa?
kalian bilang akan tanggung harga darahnya!

ketika kaki lima menghamparkan tikar lesehan
mulutnya pecah. kata-katanya berhamburan
–orang muntah-muntah mendengarkan khotbah

dan kota yang tak kunjung senyap
mubeng beteng di bawah bulan padam

sisik-sisik lintang mengendap
di mata perempuan lingsir malam

alun-alun utara, lorong-lorong sosrowijayan
dan pasar kembang: berebutan menjamah jubahnya

udara pun menaburkan kecubung ungu
besok kereta beranjak dari tugu

Yogya, 1990

Lukisan Herjaka H.S.

Comments

Popular posts from this blog

7 Humor Natal yang Bikin Terpingkal-pingkal

120+ Penyanyi Indonesia 80-an: Sebuah Kurasi Memori

Bukan a piece of conversation, tapi a piece of confusion