Tertutup Darah


Bacaan Alkitab: Keluaran 12:1-28
Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi. (Keluaran 12:23)

Pada 26 November 2008 segerombolan teroris menyerbu Taj Mahal Palace di Mumbai, India. Korban mencapai 200 jiwa, namun ada seorang tamu hotel yang selamat secara ajaib. Ia dan teman-temannya sedang makan malam ketika terdengar suara tembakan. Seseorang merenggutnya dan menyeretnya ke bawah meja. Teroris memasuki restoran, menembak ke segala arah, sampai setiap orang (menurut perkiraan mereka) tewas. Ternyata, pria tadi terluput. Ketika diwawancarai wartawan, ia menjelaskan, “Saya rasa karena saya tertutupi oleh darah orang lain, dan mereka mengira saya sudah mati.”

Bangsa Israel memiliki kesan yang amat mendalam terhadap darah. Menjelang Tuhan menimpakan tulah kesepuluh ke atas Mesir, Dia memerintahkan bangsa Israel untuk mengadakan persiapan untuk meninggalkan negeri yang memperbudak mereka itu. Mereka antara lain harus menyembelih domba dan menyapukan darahnya pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu. Setiap rumah yang dinaungi darah akan terluput dari tulah, dan bangsa Israel pun terbebas dari Mesir.

Pengalaman bangsa Israel merupakan simbol bagi karunia Allah melalui Yesus Kristus bagi kita semua. Karena Dia sudah membayar hukuman atas dosa kita—karena kita ditutupi oleh darah pengorbanan-Nya—kita diselamatkan dan memperoleh kehidupan kekal. Kita mungkin sulit memahami bagaimana darah-Nya “menutupi” kita, namun kita dapat menerima dan mengalaminya oleh iman. Hari ini, bagaimana kalau kita meluangkan waktu secara khusus untuk merenungkan suatu ayat atau menyanyikan lagu tentang darah Kristus?

Relung Renung:
Yesus mencurahkan darah dan mengalami kematian, agar kita terbebas dari dosa dan mengalami kehidupan.

* Renungan di atas bersumber dari Fresh Every Morning (Kumpulan Renungan Setahun), yang dapat dipesan secara online di Buku Rohani.





Comments

Popular posts from this blog

7 Humor Natal yang Bikin Terpingkal-pingkal

120+ Penyanyi Indonesia 80-an: Sebuah Kurasi Memori

Bukan a piece of conversation, tapi a piece of confusion