Berdoa bagi Kaisar Nero
Baca: 1 Timotius 2:1-7
Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. (1Timotius 2:1-2)
Ketika Paulus menulis surat kepada Timotius, pemerintahan Romawi berada di tangan Nero, kaisar yang terkenal karena kebengisannya. Pada masa itu, tidak sedikit pengikut Kristus yang dibantai, dibakar, atau dijadikan mangsa binatang buas. Nero bahkan mengambinghitamkan mereka, ketika kebakaran melalap habis kota Roma. Untuk raja yang demikian Paulus meminta umat Tuhan berdoa (ayat 2). Bagaimana perasaan kita jika menjadi jemaat saat itu?
Apakah Paulus mengajak jemaat berdoa bagi pemerintah agar mereka tergerak membuat kebijakan yang baik sehingga mereka tidak dianiaya lagi tetapi boleh hidup tenang dan tenteram? Menarik untuk memperhatikan bagaimana Paulus membawa jemaat melihat apa yang dikehendaki Tuhan dalam doa mereka: Tuhan ingin agar semua orang, termasuk pemerintah, diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (ayat 3-4). Jelas jika pemerintah benar-benar dibawa mengenal Tuhan, tentulah hidup mereka akan berubah, dan negeri yang mereka pimpin bisa tenang dan tenteram; jemaat bisa hidup dalam kesalehan dan kehormatan.
Hari ini banyak orang mencela dan mengejek pemerintah, yang memang tidak sempurna. Sebagai anak-anak Tuhan, kita diminta mendoakan semua orang, termasuk pemerintah kita. Bukan sekadar agar ada keajaiban yang membuat kebijakan mereka berpihak pada kepentingan kita, melainkan juga agar mereka mengenal kebenaran dan diselamatkan. Itulah yang menyenangkan hati Tuhan. Mari ambil waktu melakukannya hari ini.
Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. (1Timotius 2:1-2)
Ketika Paulus menulis surat kepada Timotius, pemerintahan Romawi berada di tangan Nero, kaisar yang terkenal karena kebengisannya. Pada masa itu, tidak sedikit pengikut Kristus yang dibantai, dibakar, atau dijadikan mangsa binatang buas. Nero bahkan mengambinghitamkan mereka, ketika kebakaran melalap habis kota Roma. Untuk raja yang demikian Paulus meminta umat Tuhan berdoa (ayat 2). Bagaimana perasaan kita jika menjadi jemaat saat itu?
Apakah Paulus mengajak jemaat berdoa bagi pemerintah agar mereka tergerak membuat kebijakan yang baik sehingga mereka tidak dianiaya lagi tetapi boleh hidup tenang dan tenteram? Menarik untuk memperhatikan bagaimana Paulus membawa jemaat melihat apa yang dikehendaki Tuhan dalam doa mereka: Tuhan ingin agar semua orang, termasuk pemerintah, diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (ayat 3-4). Jelas jika pemerintah benar-benar dibawa mengenal Tuhan, tentulah hidup mereka akan berubah, dan negeri yang mereka pimpin bisa tenang dan tenteram; jemaat bisa hidup dalam kesalehan dan kehormatan.
Hari ini banyak orang mencela dan mengejek pemerintah, yang memang tidak sempurna. Sebagai anak-anak Tuhan, kita diminta mendoakan semua orang, termasuk pemerintah kita. Bukan sekadar agar ada keajaiban yang membuat kebijakan mereka berpihak pada kepentingan kita, melainkan juga agar mereka mengenal kebenaran dan diselamatkan. Itulah yang menyenangkan hati Tuhan. Mari ambil waktu melakukannya hari ini.
TUHAN, TAK SATU PUN PEMIMPIN YANG BANGKIT TANPA IZIN-MU
BAWALAH MEREKA MENGENAL DAN MELANGKAH DALAM JALAN-MU
Comments
Post a Comment