Posts

Showing posts from September, 2011

Sabat, Diet, Sunat, dan Persepuluhan

SABAT Kejadian 2:2-3  Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.   Taurat Keluaran 20:8-11  Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Perjanjian Baru Markus  2:27-27  Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sa

Si Bungkuk di Rumah Tuhan

Image
Dunia pada masa Yesus adalah dunia kaum laki-laki; kaum perempuan hanya menumpang di ruang belakang. Di luar urusan domestik, peran dan kehadiran mereka tidak begitu diperhitungkan. Mereka tidak memiliki tempat di ruang publik atau keagamaan. Posisi mereka tidak lebih baik dari budak dan anak-anak. Para pemuka agama saat itu mengembangkan teologi yang hitam putih.  Setiap orang menerima balasan setimpal dengan perbuatannya. Kekayaan, kesehatan, dan kekuasaan, dengan demikian, menandakan bahwa engkau orang yang diberkati. Sebaliknya, orang miskin dan orang sakit menanggung sengsara karena terkena laknat. Di tengah masyarakat seperti itu, masalahnya jadi berlipat. Pertama, ia seorang perempuan. Kedua, ia kena penyakit. Radang sendi akut membuat punggungnya bungkuk. Orang menganggapnya kerasukan roh jahat. Betapa dunianya terguncang saat sengatan rasa nyeri mulai menjalari tulang belakangnya. Entah cepat entah lambat, tulang-tulang punggungnya serasa melebur, lalu menyatu, lalu

Bermain Kreatif, Bermain Imajinatif

Image
Sebuah artikel di New York Times menyoroti berkurangnya kebersamaan dalam keluarga. Banyak keluarga menghabiskan waktu secara online —asyik dengan handphone masing-masing, membuka situs sendiri-sendiri, menonton acara yang berbeda-beda—bahkan saat mereka bersama-sama. Kecenderungan ini bukan hanya membuat Anda kehilangan waktu dan bimbingan yang berharga, namun juga memperburuk kesehatan mereka. Salah satu akibatnya adalah obesitas. Menurut statistik 18% remaja di AS mengalami obesitas, bukan sekadar kelebihan berat badan. Untuk anak 6-12 tahun, angkanya lebih tinggi: 20%. Anak yang menderita obesitas lebih rentan untuk depresi, minder, suka mengucilkan diri, dan murung. Tentu saja, masalah sesungguhnya bukanlah perkembangan teknologi yang kian canggih. Pokok persoalannya ada pada pola pengasuhan anak. Sebuah penelitian pada 2011, misalnya, mengaitkan obesitas pada anak dengan pekerjaan ibu—makin lama ibu bekerja di luar rumah, makin besar kemungkinan anaknya mengalami ob