Posts

Showing posts from January, 2015

10 Mitos tentang Roh Kudus

Image
Salah satu tanda paling jelas yang menunjukkan bahwa orang percaya tidak betul-betul memahami apa yang terjadi di kayu salib adalah ia takut akan Roh Kudus dan karya-Nya. Ia memandang Roh Kudus sebagai Penginsaf Dosa dan Polisi meskipun Yesus menyebut Dia Penghibur dan Penolong. Cara pandang mereka terbentuk oleh tradisi perjanjian lama, bukan oleh kebenaran perjanjian baru. Berikut ini 10 mitos tentang Pribadi Roh Kudus. Mitos 1: Roh Kudus mencatat dosa-dosa saya. Kebenaran 1:  Roh Kudus tidak lagi mengingat-ingat dosa kita (Ibr. 10:17). Roh Kudus bukannya pelupa, tetapi kasih itu tidak menyimpan kesalahan orang. Di kayu salib, keadilan sudah ditegakkan dan semua dosa kita sudah diampuni (Kol. 2:13). Mengampuni secara harfiah berarti menyuruh pergi. Dosa Anda telah dibuang sejauh timur dari barat (Mzm. 103:12). Allah telah memperdamaikan dunia dengan dirinya dan tidak lagi memperhitungkan pelanggaran mereka (2 Kor. 5:19). Dalam perjanjian lama, orang diingatkan akan

Dua Jalur Hukuman Mati

Image
Minggu, 17 Januari 2015, dilaksankan hukuman mati terhadap enam terpidana kasus narkoba. Lima eksekusi dilakukan di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah; satu lainnya di Gunung Kendil, Boyolali, Jawa Tengah. Membicarakan hukuman mati, saya menemukan kegagapan ini: lebih gampang menghadapi argumentasi ketimbang menghadapi sebuah kesaksian hidup. Menjelang dan sesudah eksekusi atas Nyonya Astini, terpidana mati kasus mutilasi pada 2005, saya membaca empat artikel opini – tiga kontra dan satu pro terhadap hukuman mati. Dan saya mendapati diri saya tidak terlalu peduli pada nasib Nyonya Astini, namun lebih asyik mencermati pro-kontra itu sendiri: mengangguk sepakat terhadap pendapat yang sejalan dengan konsep saya, mengerutkan kening saat membaca pendapat yang saya anggap tidak sahih. Selebihnya, pandangan saya terhadap hukuman mati tidak banyak berubah. Namun, bagaimana menepiskan sebuah pengalaman? Berbeda dengan teori yang dingin, lain dengan ceramah yang instruktif, sebuah kis

PK: Pernyataan Besar, Jawaban Konyol

Image
  PK (Rajkumar Hirani, India, 2014) Peristiwa pertama: Alien berwujud manusia (nantinya dinamai PK) turun ke Rajasthan dalam keadaan telanjang untuk riset. Namun, orang pertama yang ditemuinya menjambret bandul kalungnya, padahal bandul itulah alat penghubungnya dengan pesawat luar angkasa yang mengangkutnya. Ia berusaha mendapatkan kembali bandul itu, dan pencarian ini membawanya ke Delhi. Kelakuannya yang aneh membuat orang menganggapnya mabuk (dalam bahasa Hindi: pee-kay, PK), dan mereka mengatakan, hanya Tuhan yang dapat menolongnya. Ia berusaha mencari Tuhan itu, dan kebingungan menemukan keragaman agama dan aneka tradisi menyembah Tuhan di kota itu. Peristiwa kedua: Di Belgia, Jaggu, reporter televisi, jatuh cinta pada Sarfaraz. Orangtuanya di Delhi menentang keras hubungan itu karena Sarfaraz orang Pakistan dan Muslim. Jaggu nekad mengajak Sarfaraz menikah, namun pria itu membatalkan rencana pada hari-H. Patah hati, Jaggu kembali ke Delhi, dan bekerja di televisi lokal. S

Menikmati Tuhan di Alam Terbuka

Image
Ketika anak-anak saya masih balita, hampir setiap pagi mereka mengajak berjalan-jalan. Selain mengoceh cerewet mengomentari macam-macam, mereka juga suka menyapa bunga-bunga, kupu-kupu yang melintas, atau berbicara dengan burung di sangkar milik tetangga. Dasar anak-anak, pikir saya. Memangnya ini negeri dongeng tempat binatang dan pohon-pohon bisa berbicara? Toh kadang-kadang saya ikut nimbrung juga. Ketika membaca buku Richard J. Foster, Celebration of Discipline, saya tercenung. “Berbicara” kepada bunga dan burung ternyata termasuk kebiasaan yang perlu dikembangkan oleh orang Kristen. Praktik ini merupakan salah satu bentuk studi: pembelajaran dari “buku-buku” nonverbal. Menurut Foster, aneka makhluk dan alam ciptaan Tuhan ini dapat berbicara dan mengajarkan sesuatu kepada kita kalau kita bersedia membuka telinga. St. Francis dari Asisi, misalnya, konon pernah menjinakkan serigala dan suka berkhotbah kepada burung-burung! Dan bukankah sejumlah ayat dalam Alkitab juga