Posts

Showing posts from May, 2020

Tes Sederhana

Seorang pengusaha mewancarai para pelamar yang akan menduduki posisi manajer divisi. Ia mengadakan tes sederhana untuk memilih orang yang paling cocok duduk di posisi tersebut. Ia menanyakan pada setiap pelamar, “Berapa dua dan dua?” Pelamar pertama seorang wartawan. Ia menjawab, “Dua puluh dua.” Pelamar kedua seorang insinyur. Ia mengambil kalkulator dan menunjukkan bahwa jawabannya antara 3,999 dan 4,001.  Pelamar berikutnya sarjana matematika, yang menjawab dua dan dua adalah, terbukti, empat. Pelamar terakhir seorang akuntan. Pengusaha itu bertanya, “Berapakah dua dan dua?” Akuntan itu bangkit dari kursinya, melangkah ke arah pintu, menutupnya, lalu kembali ke kursinya. Ia membungkuk ke arah pengusaha itu dan dengan suara pelan berkata, “Berapa yang Bapak mau?”

Penyelamatan Sempurna

Image
Yesus Kristus menyelamatkan kita secara sempurna—satu kali untuk selama-lamanya. Yesus Kristus membenarkan kita secara sempurna—satu kali untuk selama-lamanya. Yesus Kristus menguduskan kita secara sempurna—satu kali untuk selama-lamanya. Karena itu, kita tidak bertumbuh dalam keselamatan—semakin hari semakin selamat. Kita tidak bertumbuh dalam kebenaran—semakin hari semakin benar. Kita juga tidak bertumbuh di dalam kekudusan—semakin hari semakin kudus. Tidak. Mengharapkan pertumbuhan dalam keselamatan, kebenaran, dan kekudusan kira-kira seperti mengharapkan pohon apel bertumbuh menjadi semakin apel. Lalu, dalam hal apa kita bertumbuh? Kita bertumbuh dalam memahami keselamatan, kebenaran, dan kekudusan yang sudah dianugerahkan secara sempurna kepada kita. Kita semakin bertumbuh dalam mengenali keselamatan, kebenaran, dan kekudusan yang sudah dianugerahkan secara sempurna kepada kita. Kita semakin bertumbuh dalam mengungkapkan keselamatan,

Jantera Musim

Image
nasi brongkos pojok alun-alun, sesederhana itu: menjaga kangen. kepasrahan pada persimpangan jalan, memandangi nasib, mengalir dari siti hinggil sampai panggung krapyak, sampai segara kidul. kelelakian, sebagai bagiannya, adalah wacana untuk berjalan di atas kegelisahan lidah-lidah gelombang, dan tak kulihat wajahmu. angin menghamburkan kartu nama, serpih-serpih daun beringin, sobekan koran berita, bursa dan karcis kereta. kelas dua: album-album yang gaduh–setiap kali ketakutan, carilah wajahku. kelas satu: berpautlah, aku di perahumu, tak perlu lagi kau takut. pada kiriman kartu pos ulang tahun tertulis: sepasang gajah jadi tontonan, belalainya saling memagut. kubaca kembali, seberangkat dari tugu, refreinmu yang lembut:  "o, let me live in the glory of your grace"*  tidak juga melenyap, di gereja itu, membekas di daun musim yang lunak. sekaten belum lewat, udara masih dingin dan garing. bertuntunan di vredeburg ditatapi grafis-grafis,

Karl Barth: Membubuhkan Tanda Tanya Terhadap Kebenaran

Image
"Injil bukanlah suatu kebenaran di antara berbagai kebenaran lain. Sebaliknya, Injil membubuhkan tanda tanya terhadap semua kebenaran." Karl Barth bukan hanya melontarkan pernyataan tersebut, namun ia juga menghabiskan masa hidupnya untuk membubuhkan tanda tanya, di dalam nama Kristus, terhadap berbagai bentuk "kebenaran". Dalam prosesnya, dampak pencariannya ini telah mengubah arah teologi modern.  Ia lahir 1886 di Basel, Swiss, anak dari Fritz Barth (profesor Perjanjian Baru dan sejarah gereja mula-mula di Bern) dan Anna Sartorius. Ia belajar di universitas-universitas terbaik: Bern, Berlin, Tübingen, dan Marburg. Di Berlin ia belajar dari tokoh-tokoh liberal terkenal, yang mengajarkan Kekristenan yang lebih berfokus pada kebapaan Allah dan persaudaraan umat manusia.  Setelah melayani di gereja Jenewa dari 1909 sampai 1911, Barth ditetapkan untuk melayani sebuah jemaat di Swis. Pada 1913 ia menikahi Nell Hoffman, pemain biola berbakat (mereka dikar

Petualangan Edan Kapten Jack

Image
Pirates of the Caribbean: Dead Man's Chest (Gore Verbinski, 2006) Film sebagai bahan refleksi tentang apa saja. Hehe, serius amat. Nyatanya, tak jarang kita nonton film cuma untuk ketawa, untuk bersenang-senang, untuk melonggarkan otot dari ketegangan, untuk mencairkan kejenuhan. Kadang-kadang seperti masuk ke dunia fantasi: naik perahu ayun raksasa yang membikin kita memekik di ketinggian, menjajal wahana luncur-gulung yang menggenjot jantung empot-empotan. Di lain waktu serasa pelarian: memimpikan petualangan mendebarkan di bagian-bagian dunia yang serbaliar, penuh rahasia, dan menjanjikan harta karun terpendam. Saat kita membiarkan diri kita disergap oleh aliran citra hidup yang terpancar dari layar lebar di depan mata. Pirates of the Caribbean: Dead Man's Chest mengingatkan kembali akan daya pikat itu. Meski bisa saja mencoba repot-repot menggali makna di balik kompas, kunci, peti, kebakaan, harga tebusan nyawa Jack Sparrow, atau dinamika hubungan ayah-anak -

Ayam Panggang Laura dan Sepatu Bally Bung Hatta

Image
Gerakan pemberantasan korupsi di negeri ini kembali terguncang. DPR mengetok palu, meloloskan usulan untuk menggunakan hak angket terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Publik membacanya sebagai upaya pelemahan atas lembaga terdepan dalam perlawanan terhadap korupsi tersebut. Gerakan perlawanan terhadap korupsi memang terkesan angin-anginan, naik-turun seenak perut para elit politik. Banyak kasus besar menghilang tak jelas jejaknya. Sebagian kasus yang dibawa ke persidangan malah membikin kita tercengang karena sanksinya terlalu ringan, tidak setimpal dengan besaran kerugian yang telanjur terjadi. Kita—warga biasa—tampaknya hanya bisa mengelus dada. Atau, sesungguhnya kita memegang andil untuk menentukan arah budaya korupsi pada masa depan? Bukankah kita memegang kunci perlawanan terhadap korupsi di ranah yang paling dekat: keluarga kita masing-masing? Para orangtua dapat menjadi ujung tombak gerakan anti-korupsi dengan membekali anak-anak dengan nilai-nilai kebaji

DPS: Guidance

Image
Kali ini saya membacakan salah satu puisi saya sendiri, Guidance, yang terinspirasi oleh sebuah film. Untuk membacakan puisi ini, saya mesti belajar dulu melafalkan Thus Spake Zarathustra dan danse macabre. Semoga tidak meleset. Kartun di latar belakang karya teman saya, Agustinus Wahjono.

Kaus Kaki Wol

Seorang psikiater mewawancarai seorang pasien. “Anda mengatakan bahwa Anda datang ke sini karena keluarga Anda cemas oleh selera Anda terhadap kaus kaki?” tanyanya. “Benar,” jawab pasien itu. “Saya suka kaus kaki wol.” “Lho, itu kan normal!” jawab Pskiater. “Banyak orang lebih suka kaus kaki wol daripada yang terbuat dari kapas atau akrilik. Saya sendiri juga suka kaus kaki wol.” “BETUL?” seru pasien itu. “Dengan minyak dan cuka atau cukup dengan perasan jeruk?”

Taurat vs Anugerah

Image
TAURAT ANUGERAH ·          Hukum Kerajaan ·          Peraturan Keluarga ·          Orang diselamatkan karena ketaatan (perbuatan baik)-nya sendiri ·          Orang diselamatkan karena kepercayaan (iman) kepada Kristus ·          Taurat itu baik kalau tepat digunakan, yaitu bagi orang berdosa. Taurat adalah “suami” orang berdosa. ·          Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar (percaya); orang benar sudah mati terhadap Taurat. Kristus adalah Mempelai Laki-laki bagi orang benar. ·          Pengampunan tersedia melalui kurban yang dilakukan berulang-ulang dan tidak sempurna ·          Pengampunan tersedia oleh penebusan Kristus yang sempurna, satu kali untuk selama-lamanya ·          Sikap hidup: taat vs tidak taat (tidak perlu iman) ·          Sikap hidup: iman yang bekerja oleh kasih ·          Taurat bekerja melalui hukum tertulis yang mematikan

Kairos

Image
... and that history as we know it now began with Christ, and that Christ's Gospel is its foundation.–Nikolai Nikolaievich dalam Doctor Zhivago tik-tok jam di kamar–menghambur seperti konfeti atau detak sendiri-sendiri–menikam: tidak, ia harus dilepaskan dari belitan kronologi! sejarah, almanak, dan usang. siapakah sebenarnya membacanya? dimensi bukan sekadar detik ke detik. kita rindukan: roh yang mendadak meledak di tengah-tengahnya. ya, sehingga kita mengerti arti kerja dan berjaga-jaga mengerti butir-butir pasir di gelas waktu bukanlah milik kita. dan saat kebosanan itu diusung ke sebuah kawah yang jauh dan menggelegak kita nikmati istirahat yang hidup dan bergairah. (penyesalan ini, dirampungkan sejak awal sekali.)

Ravi Zacharias: Berjuang di Arena Apologetika

Image
Kalau Anda menginginkan bacaan yang ringan, kemungkinan besar Anda tidak ingin mengambil buku-buku Ravi Zacharias. Tulisannya dihiasi kata-kata seperti “heteronom” dan “pascastrukturalisme”. Ia memperkuat argumentasinya dengan mengutip pendapat sarjana religi India, teolog Jerman, dan berbagai filsuf dari masa lampau dan masa kini. Lulusan Universitas Cambridge ini telah berceramah di lebih dari 50 negara dan mengajar di banyak universitas tersohor di dunia, termasuk Cambridge, Harvard, dan Princeton. Ia bergerak di ranah logika, filsafat, keagamaan, sejarah, dan kesusastraan. Melalui berbagai bidang ini, ia membuktikan realitas dan kebenaran iman Kristen. “Bagi beberapa orang,” katanya, “pintu menuju hati itu melalui jendela pikiran—bagi yang lain lagi melalui imajinasi." Sengaja Bunuh Diri Lahir di Madras, India, pada 1946, Zacharias tergolong keturunan pendeta Hindu dari kasta Brahma Nambudiri. Suatu ketika, seorang pendeta kristiani berkewarganegaraan Swiss-

Orang Kaya di Kolam Renang

Image
Umurnya 74 tahun—kebalikan dengan angka umur saya. Sebut saja namanya Pak Teguh. Rambutnya tipis dan memutih. Ia sedang rehat di sebelah saya sehabis berenang gaya katak selebar kolam. Beberapa waktu belakangan saya berlatih berenang. Tempatnya di Umbang Tirta, kolam renang tertua di Yogyakarta. Pelatihnya atas rekomendasi seorang teman yang sudah lebih dulu rajin berenang. Ternyata, saya mendapatkan lebih dari sekadar latihan renang. Kolam renang rupanya salah satu ruang publik yang selama ini saya lewatkan. Di sini orang bukan hanya berolahraga renang, tetapi juga berkomunikasi dan bersosialisasi gaya lama. Saat orang masuk ke kolam renang, tentu ia meninggalkan gadgetnya, bukan? Kecuali remaja-remaja kenes yang nyemplung ke kolam sambil nyangking tongsis untuk berswafoto ria. Maka, di tengah-tengah jeda di bibir kolam, mengatur napas, menunggu giliran meluncur, orang dapat memanfaatkannya untuk berinteraksi dengan orang di sebelahnya—seperti saya dengan Pak Teguh

Pengakuan Seorang Youtuber Kurang Niat

Image
Sejak SD saya suka membaca puisi. Bukan hanya membacanya dalam hati, tetapi melisankannya. Deklamasi, begitu istilah yang populer saat itu. Di kelas saya mendapat nilai bagus untuk baca puisi. Lomba tingkat sekolah atau gereja juga bisa juara. Namun, di tataran lomba antarsekolah, beberapa kali gigit jari. Saat masuk SMA, siswa baru wajib ikut Penataran P4 pola 48 jam selama seminggu. Saat penutupan, sukarelawan dipersilakan unjuk bakat. Saya maju membacakan puisi karya sendiri, "Suatu Saat Nanti: Perang Nuklir, Nyanyi, dan Puisi." Sayang, naskahnya sudah tidak ada dalam arsip saya. Sejak saat itu, teman seangkatan dan kakak kelas kadang meneriaki saya, "Nuklir!" Saat kuliah di Yogya, sempat ikut lomba baca puisi yang diadakan oleh Asrama Realino. Lagi-lagi gagal masuk putaran final. Makin tua, masih tetap suka baca puisi, dengan kecakapan yang mentok begitu-begitu saja. Tidak pernah berkembang jadi deklamator yang benar-benar kampiun, cakap m

Pakai Otak

Marto sudah sekian kali menjengkelkan bosnya. Kalau disuruh membeli sesuatu, sering ia salah beli gara-gara kurang memperhatikan perintah. Seperti kejadian siang itu, misalnya. Bos memintanya membeli sebungkus nasi padang dengan lauk rendang. Tahu apa yang ia bawa pulang? Nasi berlauk ayam goreng. Tentu saja bosnya mengamuk. ”Kamu ini tidak pakai otak ya?” kata bos. ”Waduh, maaf bos, tadi pesannya pakai otak to?” jawab Marto.

Apakah Kita Mendengarkan Injil?

Image
Apakah pesan yang kita bawa sepulang dari kebaktian Minggu atau dari kelas pendalaman Alkitab atau setelah membaca suatu buku rohani? 5 langkah agar doa kita semakin efektif? 11 poin tentang menjaga keperawanan... eh, kesucian hidup? 6 prinsip kemakmuran? 4 pendekatan untuk memberitakan Injil? 8 petunjuk untuk mengatasi kepahitan? Jika beritanya berfokus pada APA YANG HARUS KITA LAKUKAN, tampaknya kita belum mendengarkan Injil. Injil berfokus pada APA YANG SUDAH ALLAH LAKUKAN DI DALAM KRISTUS. Injil menyoroti karya penebusan-Nya yang sudah selesai, sempurna, satu kali untuk selama-lamanya. Injil mengingatkan kita akan kebaikan-Nya yang tak tepermanai dan tak berkesudahan. Injil menghangatkan hati kita dengan peneguhan akan kasih-Nya yang satu arah: tanpa syarat, tanpa pamrih, tanpa tuntutan, tanpa ancaman. Jika kita mendengarkan Injil berulang-ulang, kita pun “bertumbuh dalam anugerah dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus”. Injil mengajari k

Tiba di Persimpangan yang Bernama Kota: Jakarta

Image
foto-foto candid aku capek membayarmu: rahang-rahang jalan tol, bougenville di bawah flyover, billboard-billboard masif, dan selokan kental. kapankah sabat di lipatan atmosfirmu? dari kaum berdasi sampai gelandangan, langit abu-abu dan seiris dangdut cinta. "di manakah kasih setiamu, sayang?" engkau mabuk darah. namamu di kening. siapakah yang menyadari ketuaanmu? wajahmu malih dalam setiap labirin peradaban, dan kini–apakah yang terjadi dengan jalananmu?–menjebak dalam kemacetan lalu lintas. pintu ditutup. lift melaju naik. bagaimana kita tahu akan dibawa ke rembulan atau matahari? tarifmu betul-betul berantakan. destination unknown. kucari taman-taman dengan tepi kolam tempat bercengkerama sambil memandang sepasang angsa. apakah engkau masih percaya akan kekuatan doa? dan bertanya: mengapa hidup juga dan bernapas di hiruk-pikuk ini? bawa, bawalah dalam mimpi....

C.S. Lewis: Sarjana, Penulis, dan Pembela Iman

Image
Nama C.S. Lewis bisa jadi lebih banyak dikenal melalui kutipan-kutipan singkat tulisannya yang muncul dalam tulisan orang lain. Kemungkinan pada sarjana sastra Inggris dan sarjana teologia saja yang sempat bertatapan langsung dengan karyanya. Para penggemar cerita fantasi, yang rajin menelusuri rak-rak toko buku atau menggeledah pasar buku loak, mungkin beruntung menemukan Kisah dari Narnia (Dian Rakyat), terjemahan serial dongeng anak-anaknya yang terkenal itu. Atau, barangkali Anda sempat menonton Shadowlands, film garapan Richard Attenborough yang menampilkan akting memikat Anthony Hopkins dan Debra Winger.  Ya, siapakah C.S. Lewis, dan apakah sumbangannya bagi Kekristenan? Rumah Penuh Buku Clive Staples Lewis lahir di Belfast. Irlandia, 29 November 1898. Orang tuanya, Albert dan Flora Lewis, berwawasan luas dan gemar membaca berbagai macam buku.  Merekalah yang mengajar Jack (nama panggilan Lewis) dan kakaknya, Warren, membaca sejak dini dan memanfaatkan perpus