Posts

Showing posts from August, 2021

Mantan Manten (2019): Perjalanan Menuju Ikhlas

Image
Posternya mengelabui. Mengingatkan pada gaya visual poster Orang Kaya Baru . Mengisyaratkan sajian kisah romantis atau komedi Jakartaan yang kerlap-kerlip dan menye-menye . Siapa sangka Mantan Manten menawarkan kisah cinta yang matang, dengan bumbu komedi yang pas, dan berkelok tak terduga: sang protagonis menemukan solusi melalui dunia dukun manten gragrak Solo! Ibaratnya, novel bersampul ngepop , ternyata isinya sastrawi. Film ini berkisah tentang Yasnina (Atiqah Hasiholan), manajer investasi ternama, yang ditelikung oleh Iskandar (Tyo Pakusadewo) dalam sebuah kasus di perusahaannya. Pengkhianatan ini dilakukan secara terbuka dalam rapat yang dihadiri para lelaki, hanya Nina seorang yang perempuan. Mata para lelaki itu tidak memperlihatkan belas kasihan, malah mengharapkannya segera enyah. Mereka risih ada perempuan yang kuat di tengah-tengah mereka. Adegan ini mirip dengan adegan Clarice Starling dibelejeti oleh mata sejumlah laki-laki dalam lift pada awal The Silence of the La

Keluarga Cemara, Orang Kaya Baru, dan Si Mamad: Jungkat-Jungkit Kaya-Miskin

Image
Awal 2019, perfilman Indonesia menawarkan topik menarik: jungkat-jungkit kaya-miskin. Awal Januari, tayang Keluarga Cemara yang mengisahkan keluarga yang bangkrut dan jatuh miskin. Akhir Januari, beredar Orang Kaya Baru yang bertutur tentang keluarga yang kaya mendadak. Bagaimana kedua film itu menyikapi dinamika perubahan status sosial-ekonomi ini? Penggambaran kaya-miskin kerap terjebak dalam stereotip miskin-tapi-bahagia atau kaya-tapi-celaka. Stereotip itu bisa jadi dilambari kearifan. Bahwa kebahagiaan itu tidak hanya ditentukan oleh kekayaan. Bahwa ada banyak hal yang lebih berharga daripada harta. Masalahnya, stereotip cenderung menyederhanakan persoalan. Kondisi yang kompleks dirampatkan jadi hitam-putih. Kedua film tadi belum sepenuhnya berhasil lolos dari perangkap ini.     Keluarga Cemara (Yandy Laurens) merupakan prekuel dari kisah yang selama ini kita kenal sebagai cerpen dan sinetron serial karya Arswendo Atmowiloto, memaparkan asal-muasal kemiskinan keluarga ter