Posts

Showing posts with the label Buku

Menggugat Sejarah Kelam Anak Luar Nikah

Image
  Judul Buku: Perkumpulan Anak Luar Nikah; Penulis: Grace Suryani Tioso; Penerbit: Noura Books (Cetakan Pertama, 2023); Tebal: 396 hal. Martha, ibu rumah tangga cerdas istri dosen di Singapura, bekerja sama dengan Yuni, sepupunya, ibu rumah tangga penyelidik andal istri bakul kecap di Klaten, mengelola akun @duolion163 di Twitter. Melalui akun itu, mereka memaparkan latar belakang para politisi yang bertarung di pileg, membantu para pemilih untuk lebih cerdas dalam berdemokrasi. Akun tersebut mendapatkan sambutan hangat dari netijen, tapi orang-orang terdekat Martha malah mengkhawatirkan keselamatannya. Siapa mengira, hantaman justru datang dari arah yang tak terduga: Martha dituduh memalsukan dokumen saat mengajukan beasiswa untuk kuliah di Singapura. Dunia Martha pun jungkir-balik. Perkumpulan Anak Luar Nikah (PALN), novel pertaama Grace Tioso, penulis Indonesia yang bermukim di Singapura, lalu   mengajak pembaca menelusuri teka-teki tersebut: Benarkah Martha melakukannya? D

Pemilu Masa Orde Baru

Image
SHP Perangko Pemilu 1987 (Sumber: https://m7network.wordpress.com)   PEMILU 1987. Pemilu pertamaku. Pemilu yang memancing gairahku untuk ikut larut dalam hura-hura kampanye sekaligus Pemilu yang memadamkan minatku untuk berkecimpung dalam urusan politik. Sebagai bagian dari kaum minoritas Kristen, tidak terpikir olehku untuk memilih Partai Hijau. Pilihan yang tersisa tinggal Partai Kuning atau Partai Merah. Kuning adalah kepastian. Kuning adalah kejayaan, kebesaran, dan kemenangan. Kampanyenya megah, kolosal, tetapi juga santun, tertib, dan formal. Langkah penuh keyakinan sang juara bertahan bahwa dalam pertandingan kali ini dia pula yang bakal keluar sebagai pemenang. Tak tergantikan. Mungkin justru karena itu, Merah malah tampak menggoda. Sadar dirinya toh bakal kebagian jatah sebagai juru kunci, ia berkelit untuk mencuri nilai di sana-sini---kemenangan-kemenangan kecil yang sudah menggembirakan jika berhasil membikin si Kuning meradang. Pasukannya tidak banyak, tetapi lebih berdenyu

2021: Mencari Yogyakarta (Kumpulan Puisi)

Image
  Kumpulan puisi 2021: Mencari Yogyakarta ini memotret dan merekam kilasan dinamika hidup di Yogyakarta, khususnya di tengah masa pandemi 2021. Di tengah potret itu, tersisip pertanyaan tentang sejauh mana "takhta untuk rakyat" telah dimaknai, atau malah diingkari. Rangkaian potret ini dibentangkan dalam empat bagian: Surat-Surat dan Kartu Pos, Kilas Balik, Kidung Pasamuwan, dan Sapa Aruh. Bagian Kidung Pasamuwan dan Sapa Aruh berisi puisi berbahasa Indonesia, tetapi mematuhi metrum Macapat, puisi tradisional Jawa. Perpaduan, atau perbenturan, ini hendak menampilkan ketegangan antara upaya untuk tetap berpegang teguh pada nilai-nilai tradisional dan hasrat untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. 2021: Mencari Yogyakarta Kumpulan Puisi Arie Saptaji Penerbit: ART Dunia Literasi Ebook, Juni 2022 Isi: 72 halaman Dapat diperoleh di Google Play Books https://bit.ly/ars-2021MY

Warung Jorok, Orang Kaya, dan Pancasila (Kumpulan Esai)

Image
  Pancasila mestinya tetap, terus, dan malah makin relevan bagi kehidupan berbangsa kita. Seperti sumur inspirasi yang tak kunjung kering airnya, senantiasa menyediakan kesegaran seiring dengan perjalanan zaman. Mestinya. Sayangnya, seperti diungkapkan oleh Gus Dur, telah "terjadi penyempitan pandangan mengenai Pancasila itu sendiri, yaitu pengertian Pancasila hanya menurut mereka yang berkuasa. Ini berarti pemahaman Pancasila melalui satu jurusan belaka, yaitu jurusan melestarikan kekuasan. Pandangan lain yang menyatakan Pancasila harus dipahami lebih longgar, dilarang sama sekali. Dengan demikian, sebenarnya yang terjadi bukanlah pertentangan mengenai Pancasila itu sendiri, melainkan soal pengertian Pancasila tersebut." Esai-esai dalam kumpulan ini mencoba mengangankan bagaimana seandainya nilai-nilai Pancasila diamalkan secara konsisten oleh bangsa ini. Sebuah angan. Sebuah harapan. Di tengah berbagai kerumpangan dan penyimpangan atas nilai-nilai yang dijadikan pedoman hid

Temanggung, Yogyakarta: This Novel Exposes the Dilapidated Leadership System in the Charismatic Church

Image
  Mikael Rinto interviewed Arie Saptaji about his creative process in writing Temanggung, Yogyakarta , the third novel in Temanggung Trilogy. What are the main challenges in writing Temanggung, Yogyakarta ? This novel is set in the life and ministry of a charismatic church. Now, the charismatic church, especially at the beginning of its appearance in Indonesia, is considered strange, and even heretical, by the mainstream church. Even Christians find it strange, what about people who are not Christians? So, the challenge is how to make this novel understandable and digestible by a wide audience of readers. I devote quite a few pages to describing leadership practices and systems in charismatic churches. For my fellow readers who have been involved in charismatic churches (especially those who used to be at the same church with me), I imagine this part can make them experience déjà vu, smile, smirk a little while enjoying our nostalgic moments. For my fellow readers who have