Anatomy of a Javanese
Termangu-mangu di jalan:
Terayun-ayun antara nrima ing pandum
dan ora edan ora keduman.
Ketika dipangku, mati.
Ketika dihina, menahan diri
mesem sambil mendesis: Titenana.
Mengutamakan harmoni, guyub rukun
memayu hayuning bawana.
Namun,
ketika daya tahan jebol,
menggeram menerjang mengamuk menerkam.
Menggulung lawan.
Ketika Petruk duduk di takhta istana
tidak serta-merta ia adalah Ratu.
Lakone bubar.
Keraton terguncang gara-gara tak tentu arah
entah kapan tancep kayonnya.
Takhta untuk rakyat
belum sungguh sempat dinikmati
begitu lekas berbalik kembali
: rakyat untuk Takhta.
Swarga belum tentu nunut.
Neraka sudah pasti katut.
Hana caraka.
Nata bata tiba sanga.
Bumi gonjang-ganjing langit kelap-kelap.
O, Jagad Dewa Batara!
Terayun-ayun antara nrima ing pandum
dan ora edan ora keduman.
Ketika dipangku, mati.
Ketika dihina, menahan diri
mesem sambil mendesis: Titenana.
Mengutamakan harmoni, guyub rukun
memayu hayuning bawana.
Namun,
ketika daya tahan jebol,
menggeram menerjang mengamuk menerkam.
Menggulung lawan.
Ketika Petruk duduk di takhta istana
tidak serta-merta ia adalah Ratu.
Lakone bubar.
Keraton terguncang gara-gara tak tentu arah
entah kapan tancep kayonnya.
Takhta untuk rakyat
belum sungguh sempat dinikmati
begitu lekas berbalik kembali
: rakyat untuk Takhta.
Swarga belum tentu nunut.
Neraka sudah pasti katut.
Hana caraka.
Nata bata tiba sanga.
Bumi gonjang-ganjing langit kelap-kelap.
O, Jagad Dewa Batara!
Comments
Post a Comment