Pohon Apel Tidak Mungkin Menjadi Pohon Duku

Yesus Kristus menyelamatkan kita secara sempurna—satu kali untuk selama-lamanya.

Yesus Kristus membenarkan kita secara sempurna—satu kali untuk selama-lamanya.

Yesus Kristus menguduskan kita secara sempurna—satu kali untuk selama-lamanya.

Karena itu, kita tidak bertumbuh dalam keselamatan—semakin hari semakin selamat.

Kita tidak bertumbuh dalam kebenaran—semakin hari semakin benar.

Kita juga tidak bertumbuh di dalam kekudusan—semakin hari semakin kudus.

Tidak. Mengharapkan pertumbuhan dalam keselamatan, kebenaran, dan kekudusan kira-kira seperti mengharapkan pohon apel bertumbuh menjadi semakin apel.

Lalu, dalam hal apa kita bertumbuh?

Kita bertumbuh dalam memahami keselamatan, kebenaran, dan kekudusan yang sudah dianugerahkan secara sempurna kepada kita.

Kita semakin bertumbuh dalam mengenali keselamatan, kebenaran, dan kekudusan yang sudah dianugerahkan secara sempurna kepada kita.

Kita semakin bertumbuh dalam mengungkapkan keselamatan, kebenaran, dan kekudusan yang sudah dianugerahkan secara sempurna kepada kita.

Dalam proses pertumbuhan itu, kita masih mungkin gagal, kita masih mungkin menyimpang, kita masih mungkin bertindak tidak selaras dengan keselamatan, kebenaran, dan kekudusan kita.

Tetapi, tidak menjadi masalah, karena itu bagian dari proses pertumbuhan—sama seperti pohon apel bisa jadi terserang hama penyakit atau perlu menunggu beberapa waktu sebelum berbuah.

Tetapi, tidak menjadi masalah, karena keselamatan, kebenaran, dan kekudusan kita tidak lagi naik-turun berdasarkan usaha dan kesalehan kita, melainkan menetap berdasarkan keselamatan, kebenaran, dan kekudusan yang dianugerahkan Kristus secara sempurna—satu kali untuk selama-lamanya. Kalau ada pohon apel yang terserang hama penyakit atau belum berbuah bukan berarti ia berubah menjadi pohon duku, bukan?

Dan yang terpenting dan yang terutama, kita tidak dibiarkan bertumbuh sendiri. Kita ditanam di ladang-Nya—lebih baik lagi: kita ditanam di dalam Dia. Dan, Dialah Petani Agung kita.

Dialah yang memelihara kita, membersihkan ranting-ranting kita, memulihkan kita dari segala serangan hama penyakit.

Dialah yang mengalirkan getah kehidupan-Nya melalui ranting-ranting kita; Dialah yang menumbuhkan kita; Dialah yang memunculkan buah keselamatan, kebenaran, dan kekudusan dalam kehidupan kita, menurut waktu dan cara-Nya, bagi kemuliaan-Nya.

Di dalam Dia, "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara."

Comments

Popular posts from this blog

7 Humor Natal yang Bikin Terpingkal-pingkal

Edisi Koleksi Terbatas 50 Tahun Majalah Bobo Cerpen & Dongeng: Benarkah “Terbaik Sepanjang Masa”?

Setengah Hari di Rumah Atsiri