Dianggap Baik



Bacaan Alkitab: Yeremia 24
Orang-orang yang telah Kubiarkan diangkut ke Babel itu Kuanggap seperti buah ara yang bagus-bagus ini; karena itu Aku, TUHAN, Allah Israel, akan memperlakukan mereka dengan baik. (Yeremia 24:5, BIS)

Penelitian selama 25 tahun di Universitas Tel Aviv mendapati bahwa kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh pengharapan orang lain atas kinerjanya itu. Dalam salah satu percobaan, manajer sebuah kantor cabang bank dibagi dua. Kelompok A diberi tahu bahwa karyawan mereka luar biasa; kelompok B tidak diberi tahu apa-apa tentang potensi kinerja karyawan mereka. Sebenarnya potensi kedua kelompok karyawan itu sama saja. Nyatanya, manager kelompok A membuahkan hasil yang lebih bagus, baik dari segi laba maupun dari kesuksesan ekonomis secara menyeluruh. Hal serupa ditemukan juga di sekolah, kalangan militer, dan berbagai badan sosial lain.

Pengharapan yang baik mengandung daya ubah yang luar biasa. Prinsip itu bersumber dari Allah sendiri, seperti terlihat ketika Dia mengubah bangsa Israel yang dibuang ke Babel. Pertama, Dia “menganggap” mereka seperti buah ara yang bagus (ayat 5). Mereka tidak baik, tetapi Dia menganggap mereka baik dan memperlakukan mereka dengan baik (bandingkan dengan Roma 4:5). Sesudah itu, Dia “memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku” (ayat 7). Dia mengubah hati mereka sehingga mereka menjadi umat Allah yang sungguh-sungguh. Bukankah itu seperti anugerah pembenaran dan kelahiran kembali?

Lalu, bagaimana kalau kita menerapkannya secara horisontal? Kita menginginkan anak, murid, karyawan, dan tetangga yang baik, tetapi bisa jadi mereka malah menjengkelkan. Maukah kita terlebih dahulu mengasihi mereka, mengharapkan yang terbaik dari mereka (1 Korintus 13:5), menganggap mereka sudah baik, dan memperlakukan mereka dengan baik?

Relung Renung:
Hal-hal yang tidak indah perlu dikasihi secara sungguh-sungguh sebelum dapat berubah menjadi indah dan menawan hati. (G.K. Chesterton)

Comments

Popular posts from this blog

7 Humor Natal yang Bikin Terpingkal-pingkal

Edisi Koleksi Terbatas 50 Tahun Majalah Bobo Cerpen & Dongeng: Benarkah “Terbaik Sepanjang Masa”?

Setengah Hari di Rumah Atsiri