Slide Show yang Elok
Ida (Paweł Pawlikowski, 2013)
Anna, seorang yatim-piatu, siap berikrar sebagai biarawati. Namun, suster kepala memintanya terlebih dahulu menemui kerabat terakhirnya. Dari bibinya itulah ia akhirnya tahu bahwa dirinya sebenarnya orang Yahudi dan bernama Ida. Mereka berdua lalu menelusuri penyebab kematian orangtua Ida dan di mana mereka dikuburkan.
Film Polandia ini dialognya minimalis dan menawarkan bahasa gambar yang unik. Selain hitam-putih dan dalam rasio 4:3 layaknya film jadul, sepanjang film kamera merekam gambar demi gambar secara diam. Di dalam bingkai kamera, obyek berpose atau bergerak, tetapi kamera tidak pernah mengikuti mereka. Kamera hanya berpindah, mengambil gambar dari sudut pandang lain, dan obyek tetap dalam pose yang sama atau bergerak, tetapi kamera tetap menatap secara statis (mengingatkan pada foto-foto ajaib di film Harry Potter). Dan, dengan perspektif yang menarik: kadang kepala orang terpenggal, kadang hanya terlihat kaki terjulur dari kasur, kadang pula gambar terambil dari jauh menampakkan pemandangan yang luas--semuanya dalam komposisi yang apik dan enak dipandang. Serasa menonton slide show yang elok. Pengecualian terjadi pada adegan terakhir: Kamera bergerak mundur agar dapat terus merekam dari depan tokoh kita yang tengah berjalan.
Efeknya? Meditatif. Penonton diminta mengamati baik-baik panil demi panil, mencermati apa saja yang ada dan yang berlangsung di dalam bingkai kamera, mungkin memperkirakan gejolak emosi di balik gambar yang terkesan diam dan datar itu. Seperti saat Anna pertama kali tahu bahwa dirinya adalah Ida (wajahnya seperti gadis dalam lukisan Johannes Vermeer, Girl with a Pearl Earring).
Comments
Post a Comment