Posts

Showing posts from February, 2012

Dongeng yang Turun dari Langit

Image
Mungkinkah kesempurnaan menumbuhkan kebosanan? Lihatlah Kahyangan ini. Cuacanya senantiasa sejuk—tidak pernah terlalu panas, tidak pernah terlalu dingin. Langitnya senantiasa elok dan permai, dengan paduan nuansa warna yang meneduhkan mata. Kalaupun hujan turun, airnya begitu murni dan segar sehingga berhujan-hujan justru akan menambah kegembiraan kami. Hidup bergerak serbaselaras. Gending Lokananta mengiringi langkah laku kami—kadang-kadang syahdu menenteramkan, kadang-kadang rancak membangkitkan keriangan. Tidur nyenyak. Terjaga segar. Kerja tak memboyakkan. Kisah asmara tiada pernah bertepuk tangan. Pesta-pesta penuh dengan santapan yang memanjakan lidah dan minuman yang menyegarkan tulang. Tidak ada kesakitan. Tidak ada pertikaian. Atau, setiap persoalan pasti diselesaikan dengan sempurna pula. Akan tetapi, benarkah kesempurnaan adalah syarat yang tak tergantikan untuk mereguk kepuasan? Kalau begitu, kenapa kami sesekali masih tergoda mencuri-curi kesempatan untuk mand...

Apakah Kita Akan Menggunakan Pertolongan Suami yang Baru Untuk Memuaskan Keinginan Mantan Suami Kita?

Image
Hukum Taurat 1.0 Sistem Perintah Allah (versi Perjanjian Lama) + Perbuatan =>  Taat – Berkat/Kehidupan; Tidak Taat – Kutuk/Kematian Identitas Orang berdosa di hadapan Allah yang Mahakudus. Tolok Ukur Kerohanian Melanggar satu saja perintah hukum Taurat berarti melanggar seluruh perintah hukum Taurat. Produk Tidak ada seorang pun yang dibenarkan karena ketaatan dalam melakukan hukum Taurat. Hukum Taurat 2.0 Sistem Perintah Allah (versi Perjanjian Baru) + Roh Kudus + Perbuatan => Taat – Berkat/Kehidupan; Tidak Taat – Kutuk/Kematiaan Identitas ·          Orang berdosa, tetapi sudah, sedang, dan akan diampuni. ·          Orang benar, tetapi masih harus terus-menerus berusaha untuk menyenangkan hati Allah dengan memenuhi panggilan-Nya. Tolok Ukur Kerohanian ·          Komitmen pada berbagai disiplin rohani. ·  ...

Tidak Bisa Mengasihi Istri

Image
“Hai suami, kasihilah isterimu.” Sebuah perintah yang jelas. Terang benderang. Gampang diingat. Tetapi ketika dibawa ke tataran praktis, nyatanya kebanyakan suami gagap. Bagaiman aku mengasihi istriku? Ya, bagaimana? Apakah kita mencontoh para tokoh Alkitab? Seperti Adam, yang manut saja ketika diajak berbuat dosa oleh istrinya? Seperti Ayub, yang dimaki istrinya karena beriman? Seperti Abraham, yang tidak apa-apa seandainya istrinya diambil pria lain asalkan dirinya selamat? Seperti Ishak, yang bersitegang dengan istrinya dan masing-masing menyayangi anak yang berbeda? Seperti Daud, yang membunuh untuk mendapatkan istri kesekian? Seperti Salomo, yang begitu mencintai istri-istrinya sampai ikut-ikutan menyembah ilah mereka? Seperti Hosea, yang mendapatkan mandat untuk memperistri seorang pelacur? Seperti Yusuf, yang bisa menerima kondisi istrinya setelah mendapatkan mimpi? Membingungkan! Tampaknya tidak ada satu pun yang memenuhi kriteria. Untunglah, perintah tadi tidak berhenti ...

Tawaran Menggiurkan

Bacaan Alkitab: Daniel 1 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. (Daniel 1:8) Daniel masih remaja ketika diperhadapkan pada sebuah keputusan penting. Ia ditawari mengikuti pelatihan untuk sebuah posisi yang penting dan amat menjanjikan. Sebagai bagian dari kelompok elit yang bertugas melayani raja, pasti ia akan mendapatkan fasilitas istimewa. Namun, Daniel sadar, untuk meraih kesempatan menggiurkan itu ia harus mengkompromikan hubungannya dengan Tuhan. Ia mesti melanggar perintah Tuhan. Nah, akankah ia mengikuti sistem yang ada, atau ia mengambil risiko untuk mengikuti jalan Tuhan apapun yang terjadi? Nas kali ini menunjukkan pilihannya. Rupanya Daniel cukup cerdas untuk melihat jauh ke depan dan menyadari apa yang sungguh-sungguh penting. Ia sadar bahwa pada akhirnya, saat kehidupannya berakhir, yang penting bukanl...

Lidah Membatalkan Warisan

Bacaan Alkitab: Amsal 18:14-24 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. (Amsal 18:21) Seorang pria lanjut usia mengalami gangguan pendengaran selama beberapa hari. Keluarganya berulang-ulang mendesaknya untuk mengenakan alat bantu dengar. Akhirnya, ia bersedia. Ia pergi ke dokter, dan telinganya dipasangi alat yang memulihkan dapat pendengarannya 100 persen. Sebulan kemudian ia memeriksakan diri lagi ke dokter itu. Dokter itu menyambutnya dengan senyum lebar. “Pendengaran Bapak sudah pulih sepenuhnya. Keluarga Bapak pasti sangat senang karena Bapak dapat mendengar lagi.” Pria itu menjawab, “Oh, saya belum memberi tahu keluarga saya. Saya hanya duduk-duduk dan menguping percakapan mereka. Saya sudah mengubah surat wasiat saya sebanyak tiga kali!” Moral cerita di atas: Hati-hati dengan lidah Anda; keseleo lidah bisa membuat Anda kehilangan warisan! Cukup telak, namun firman Tuhan bahkan lebih tegas lagi: perkataan yang terlontar dari lida...

Kita Bukan Mesin

Image
Bacaan Alkitab: Keluaran 20:8-11 Tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan. (Keluaran 20:10 a) “Belajar Nggak Berhenti, Main Jalan Terus.” Begitu sesumbar iklan sebuah produk minuman penambah tenaga. Sesumbar yang terlalu berbusa dan tidak masuk akal, sehebat apa pun produk itu. Tuhan merancang tubuh kita dengan kebutuhan untuk beristirahat secara teratur. Tubuh kita memiliki daya tahan dan daya regang sampai pada tingkat tertentu, namun bukannya tanpa batas, seperti dijanjikan iklan di atas. Secara berkala kita perlu beristirahat – untuk pemulihan dan penyegaran kembali, secara jasmani, mental, dan rohani. Singkatnya, tubuh kita bukan mesin. Masalahnya, ada orang yang merasa kekurangan waktu gara-gara terlalu sibuk. Mereka ingin, kalau mungkin, sehari itu sepanjang 30 atau 48 jam sehingga mereka bisa menuntaskan aneka proyek dan aktivitas mereka. Dua jam beribadah pada hari Minggu pun sudah dianggap sebagai gangguan. Mer...

Barang Baru

Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 17:10-21 Adapun orang-orang Atena dan orang-orang asing yang tinggal di situ tidak mempunyai waktu untuk sesuatu selain untuk mengatakan atau mendengar segala sesuatu yang baru. (Kisah Para Rasul 17:21) Anda sempat terkena demam Facebook? Melalui situs jaringan sosial ini, kita dapat saling berbagi informasi dan aktivitas dengan teman-teman kita melalui komentar, tulisan, foto, atau video. Para pengguna Facebook rata-rata rajin memperbarui informasi mereka sehingga setiap kali menilik situs ini biasanya ada saja kabar yang baru. Unsur kebaruan ini berdaya pikat kuat sampai membuat sebagian orang ketagihan. Seandainya penduduk Atena hidup pada zaman ini, kemungkinan besar mereka keranjingan Facebook. Mereka pun haus akan kebaruan dan senang bergunjing. Mereka tertarik pada ajaran Paulus bukan karena menganggapnya sebagai ajaran yang baik, melainkan sebagai “barang baru” yang asyik untuk dipergunjingkan—sampai mereka bosan, dan menemukan barang baru ya...

Iklan Keramahan

Bacaan Alkitab: Amsal 15:25-33 Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, dan kabar yang baik menyegarkan tulang. (Amsal 15:30) Reynold, kawan saya yang berbisnis handphone, memiliki pengalaman menarik dengan salah satu pelanggannya. Pertama kali datang ke toko, orang itu hanya meminta informasi dengan bertanya seputar handphone dan pernik-perniknya. Reynold meladeninya sampai lebih dari satu jam, dan kemudian orang itu meninggalkan toko tanpa membeli apa-apa. Orang itu muncul lagi keesokan harinya. Kali ini ia membawa seorang teman, dan mereka melakukan pembelian dalam jumlah yang lumayan. Rupanya ia terkesan oleh keramahan pelayanan Reynold sebelumnya. Keramahan memang ‘iklan’ yang ampuh. Orang Tionghoa, yang terkenal mumpuni dalam bisnis itu, mempunyai pepatah, “Orang yang tidak bisa tersenyum, sebaiknya tidak usah membuka toko.” Adapun penulis Amsal menegaskan bahwa keramahan itu juga mengandung nilai pengobatan. Dengan kata lain, keramahan itu, meminjam kalimat sebuah iklan, bik...

Bukit Itu Bernama Doa

Image
Bacaan Alkitab: Mazmur 65 Engkau yang mendengarkan doa. (Mazmur 65:3a) Mungkin Anda cukup akrab dengan lagu ini: I go to the hill/ When my heart is lonely/ I know I will hear/ What I’ve heard before/ My heart will be blessed/ With the sound of music/ And I’ll sing once more (Aku pergi ke bukit/ Ketika hatiku kesepian/ Kutahu akan kudengar/ Suara yang telah akrab di telingaku/ Hatiku akan diberkati oleh suara musik/ Dan aku pun akan bernyanyi sekali lagi). Lagu itu didendangkan oleh Julie Andrews dalam film The Sound of Music. Ia berlari riang melintasi padang rumput hijau di sebuah perbukitan. Udara segar pegunungan, gemericik air sungai dan kicau burung benar-benar paduan tepat untuk mengusir kepenatan dan kegundahan. Di bukit itu, hatinya bernyanyi kembali. Sebenarnya kita semua juga memiliki bukit semacam itu. Bukit itu bernama doa. Pada saat Anda letih oleh beban kehidupan, naiklah ke bukit doa. Curahkanlah isi hati Anda di hadapan Tuhan, dan nantikanlah Dia berbic...

Silakan Mati Kehausan

Bacaan Alkitab: Yakobus 4:5-10 Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepada-Mu. (Yakobus 4:8) Jill sudah kehausan setengah mati. Dan sungai berair jernih-segar itu tinggal sepelemparan batu di depannya. Namun, sosok Aslan yang berbaring di tepiannya membuat Jill tertegun ragu-ragu. Ia belum mengenal benar singa itu. Bagaimana kalau Aslan menerkamnya? Setelah memberanikan diri bertanya, dan diberi tahu kalau sumber air yang ada hanya sungai itu, Jill masih was-was juga. “Ya, silakan mati kehausan,” jawab Aslan. Jawaban yang tampaknya konyol, namun benar. Dongeng Kursi Perak karangan C.S. Lewis ini dengan sangat bagus menggambarkan cara kita mendekati Tuhan Yesus, yang dilukiskan sebagai Aslan sang Singa (Ingat “Singa dari suku Yehuda”?). Nah, mungkin kita pernah mengalami kekeringan rohani, namun justru ragu-ragu untuk datang kepada Yesus. Sebagaimana Jill membayangkan Aslan seperti singa-singa yang dikenalnya, kita menganggap Yesus seperti sosok otoritas di dunia, yang t...